
SEMARANG, Suaranahdliyin.com – Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PWNU Jateng, KH Nur Machin Chudlori, mengaku prihatin, melihat fakta banyak anak usai lulus dari jenjang pendidikan dasar, tidak mau meneruskan mengaji lagi.
“Hampir mayoritas anak kalau sesudah tamat jenjang SD, berhenti mengaji. Kalau sudah wisuda, ya sudah, selesai,” ungkapnya dalam pelantikan pengurus RMI PCNU Kota Semarang, Sabtu (5/3/2022).
Dia prihatin, lantaran dengan tidak mengaji, maka disebut akan ada hal penting lain yang akan tertinggal dari anak-anak, yaitu pendidikan akhlak. “Ada satu lagi yang tertinggal, pendidikan akhlak. Pendidikan akhlak ini bisa didapat dari uswatun hasanah (keteladanan),” tutur kakak KH Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) itu.
Ketua umum RMI PCNU Kota Semarang, Dr KH Amin Farih, mengutarakan, ia bersama jajaran pengurus RMI yang baru dilantik, siap mengemban amanah dan menjalankan program-program yang telah disepakati. “Bismillah, kami akan segera bergerak melaksanakan program kerja,” tegasnya.
Pihaknya mengaku, merespons perkembangan zaman, maka kepengurusan RMI PCNU Kota Semarang di bawah kepemimpinannya, menyelipkan beberapa program berkaitan dengan publikasi dan teknologi informasi (IT).
“Kami akan memaksimalkan pemanfaatan teknologi komunikasi, informasi, dan publikasi pondok pesantren, juga pemanfaatan profile pondok dan kiai melalui teknologi digital, termasuk dalam hal penguatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM) pondok pesantren,” tuturnya.

Dia menyebut, dalam waktu dekat pihaknya juga akan bekerja sama dengan Kodim 0733/ Kota Semarang, untuk kembali menggelar turnamen sepak bola Liga Santri Nusantara. “Selain itu, pihak TNI sendiri kini tengah melakukan rekrutmen calon anggota TNI dari jalur santri,” katanya.
Sementara itu, pada gelaran pelantikan RMI PCNU Kota Semarang tersebut, nampak hadir pula antara lain Dr KH Anasom (Ketua PCNU Kota Semarang) dan Arnaz Agung Andrarasmara (Ketua Baznas Kota Semarang). (rif/ adb, ros, rid)