DEMAK, Suaranahdliyin.com — Ketua Gerbang Tani Demak, Muh. Safi’i, mengungkapkan beberapa tantangan krusial yang dihadapi oleh sektor pertanian di Kabupaten Demak pada tahun ini. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari ini, Muh. Safi’i menyoroti beberapa masalah yang mempengaruhi produktivitas dan keberlanjutan pertanian lokal.
Menurut Muh. Safi’i, di tengah cuaca yang tidak menentu seperti akhir-akhir ini, pemerintah perlu memerhatikan sektor pertanian untuk kemandirian pangan kedepan. Utamanya yang menyangkut infrastruktur irigasi untuk menopang distribusi air.
“Yang sering terjadi itu masalah distribusi air yang sangat dibutuhkan untuk pertanian, musim seperti ini harus bisa diprakirakan airnya supaya tidak timpang antara daerah satu dengan yang lainnya,” ujarnya, Senin (29/07/24).
Ia juga menyoroti perihal ancaman penyakit tanaman dan hama yang bisa menyerang kapan saja sebab cuaca. Di sisi lain, Safi’i memaparkan penggunaan pestisida yang berlebihan juga dikhawatirkan bisa merusak ekosistem lahan. Jadi, kata dia, kedepan mungkin perlu diprioritaskan upaya inovatif yang ramah lingkungan untuk mengatasi masalah ini.
“Termasuk pula harus diprioritaskan juga adanya ketersediaan akses teknologi pertanian yang mapan. Sehingga petani kita bisa lebih produktif dan bersaing dengan para petani di Thailand,” ungkap pria yang terpilih pada Pileg 2024 DPRD Demak itu.
Muh. Safi’i menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mengatasi tantangan ini. “Kami mengajak semua pihak terlibat untuk bekerja sama dalam mencari solusi yang tepat guna menghadapi tantangan yang ada,” katanya.
Mengakhiri pernyataannya, Muh. Safi’i menyampaikan komitmennya untuk terus bekerja keras demi meningkatkan kualitas hidup petani dan keberlanjutan sektor pertanian di Kabupaten Demak. “Kami siap untuk berkontribusi dalam upaya mencapai kemandirian pangan dan membangun pertanian yang lebih produktif. Kita harus bisa swasembada pangan dan menjadi Macan Asia lagi,” tutupnya penuh harap. (rls/rid)