Berkaca dari Gelaran Piala Dunia di Qatar
Gus Yusuf Minta IPNU-IPPNU Sejak Dini Miliki Kemandirian Politik dan Ekonomi

0
1011
Gus Yusuf saat menyampaikan sambutan dalam Konferwil IPNU/ IPPNU Jateng/ Foto: istimewa

MAGELANG, Suaranahdliyin.com – Jajaran pengurus dan kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) didorong agar sejak dini memiliki kemandirian politik dan ekonomi.

Demikian disampaikanm KH M Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) dalam sambutannya atas nama tuan rumah dalam Konferensi Wilayah IPNU/ IPPNU yang digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Syubbanul Wathon Giri, Secang, Magelang, Jumat (16/12) kemarin.

Konferwil antara lain dihadiri Menteri Tenaga Kerja RI Ida Fauziyah, anggota DPD RI Kholiq, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wakil Ketua DPRD Jateng Sukirman, Ketua Fraksi PKB DPRD Jateng H Syarif Abdillah, Ketua PWNU Jateng KH Muh Muzamil, dan 1700 pengurus IPNU-IPPNU daerah dan pusat.

Terkait pentingnya kemandirian politik dan ekonomi, Gus Yusuf menyontohkan gelaran Piala Dunia di Qatar, yang dinilainya sangat menginspirasi. “Piala Dunia itu tidak sekadar bal-balan (sepakbola, red), tetapi Qatar telah memberikan contoh kepada kita semua, bahwa di tengah liberalisme dan kapitalisme global, kita wajib hukumnya memiliki kemandirian politik dan ekonomi,” tegasnya.

Dia mengemukakan, dalam event Piala Dunia, Qatar mampu mempertahankan marwah dan tradisi keislamannya. Intervensi negara lain, ujarnya, termasuk FIFA, berhasil dikompromikan dengan tetap menjaga kedaulatan Qatar sebagai sebuah negara.

“Isu-isu liberalisme, seperti LGBT dan penjualan minuman keras berhasil ditepis dengan apik oleh Qatar, padahal tekanannya luar biasa, termasuk dari salah satu sponsor merk minuman keras. Semua itu karena Qatar kuat secara ekomomi dan mandiri secara politik,” ujarnya

Gus Yusuf kebetulan mendampingi Wakil Ketua DPR RI Gus Muhaimin Iskandar saat DPR RI kunjungan kerja ke Parlemen Qatar. Fakta itu dikisahkan oleh DPR Qatar ketika ketemu Gus Muhaimin. “Dari stadion kita juga melihat suasana damai, tidak ada supporter (holigans) yang didapati mabok minuman keras,” ungkap Gus Yusuf yang menyaksikan langsung pertandingan bola dalam event paling akbar itu.

Maka Gus Yusuf berharap kepada pengurus IPNU/ IPPNU, mumpung masih muda menciptakan ruang kemandirian ekonomi agar tidak mudah dibeli oleh oligarki. Manfaatkan semua peluang, termasuk program-program dari kementrian tenaga kerja.

“Kekuatan ekonomi menjadi penting untuk menjaga kemandirian kita. Sementara memiliki sikap istiqomah dan kemandirian dalam berpolitik adalah untuk menjaga Ahulusunnah Wal Jamaah (Aswaja),” tuturnya sembari berharap Konferwil bisa merumuskan program-program konkret untuk menciptakan kemandirian ekonomi dan politik.

Menteri Tenaga Kerja RI, Ida Fauziyah, menyampaikan hal senada. Menurut penjelasannya, persaingan ke depan memang semakin ketat, tetapi peluang kerja pun semakin besar dan itu banyak disiapkan untuk kalangan milenial. “Cara meraih peluang kerja itu, IPNU dan IPPNU di antaranya harus memiliki kreativitas, komunikasi yang bagus, kritis dan cerdas, dan kolaborasi. Manfaatkan semua program pemerintah yang ada, dan buka akses seluas-luasnya,” tandasnya. (rls/ ros, adb, rid)

 

Comments