KUDUS,Suaranahdliyin.com -Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Musthofa Bisri, menyebut bahwa pejabat yang baik adalah yang ingat mati. Sebaliknya, jika ada pejabat yang sewenang-wenang memerintah bisa dipastikan sebab lupa bahwa dia akan mati.
“Kalau suatu ketika kamu membawa keranda ke kuburan, ingatlah bahwa kau akan mati. Kalau suatu ketika kamu dipasrahi suatu jabatan, Ingatlah suatu saat engkau akan lengser,” tuturnya dslam perimgatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Pendopo Kabupaten Kudus, Senin malam, (26/03/18).
Menurut Gus Mus, jika seseorang ingat kematian maka akan berhati-hati dalam bertindak dan bertutur sapa. Bagi pemimpin kematian juga harusnya bisa dijadikan pengingat bahwa ia akan lengser.
“Bung Karno saja yang begitu hebatnya lengser kok. Pak Harto yang dibela ribuan tentara juga bisa dilengserkan. Pemimpin kalau tidak ingat dia akan lengser itu bahaya,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan bahwa pemimpin yang baik itu adalah yang bisa memanusiakan manusia. Salah satu ukurannya yaitu dengan memahami posisi dan kondisi orang lain.
“Banyak pemimpin sekarang yang tidak bisa ngerteni wong liyan,” katanya.
Nabi Muhammad itu, lanjut Gus Mus, pemimpin yang bisa memahami orang lain. Buktinya Nabi selalu menjawab pertanyaan sahabat
“Kalau tidak sepenuhnya bisa paham, ambil yang tengah-tengah. Prinsip tawassut wa i’tidal adalah konsep terbaik kepemimpinan,” jelasnya.
Selanjutnya, Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin itu mengatakan analogi kepemimpinan terbaik adalah sholat berjamaah. Seorang imam harus mengerti makmumnya supaya sholatnya bisa nyaman.
“Filsafat kepemimpinan yang baik itu ya sholat,” ujarnya. (rid)