Anak, meskipun masih kecil, tak jarang ada yang cerdik. Melihat seorang anak cerdik, tentu menjadi hal yang sangat menggembirakan. Dan itu, bisa menjadi salah satu “hiburan” tersendiri bagi orang tuanya yang sehari-hari mendampingi perkembangannya.
Ada salah satu teman mengisahkan tentang pengalaman menarik bersama anaknya yang masih berusia sekitar 6 tahun. Saat itu, dirinya mengajari menghafal doa-doa harian dan surat-surat pendek dalam al-Quran.
Di awal, surat-surat pendek dibaca anaknya. Lalu, giliran menghafal doa-doa harian. Awalnya, doa sebelum dan sesudah makan. Selanjutnya, doa sebelum tidur.
Namun setelah membaca doa sebelum tidur, si anak tak bersuara. Dia pura-pura tidur. Ayahnya mencoba membangunkan si anak yang pura-pura tidur tersebut.
Namun si anak kemudian bangkit dari tidurnya, kemudian berkata: lho, aku khan abis baca doa sebelum tidur, Yah. Ya, terus tidur.
Ayahnya pun tersenyum, lalu menjawab: oh, iya, ya …
Si ayah pun “kalah” dengan jawaban si anak yang diplomatis. Maka di hari-hari selanjutnya, latihan menghafal doa sebelum tidur pun ditaruh di paling akhir, saat belajar. (ros/ adb)