
JAKARTA, Suaranahdliyin.com – Ahad (29/9/2019) malam, para peserta Muktamar Pemikiran Santri Nusantara (MPSN) 2019, aktivis Dewan Mahasiswa (Dema) Asosiasi Ma’had Aly (AMALI), dan ribuan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Ash-Shiddiqiyah Jakarta, memenuhi halaman pondok yang ‘’disulap’’ sebagai ‘’panggung utama’’ penyelenggaraan MPSN tahun ini.
Hadir di tengah upacara penutupan itu, KH. Ahmad Mahrus Iskandar Bsc. (khadimul ma’had), KH. Dr. Abdul Djalal (Ketua Asosiasi Ma’had Aly Indonesia/ AMALI), para pejabat Kemenag RI seperti Drs. Irhas Shobirin, Drs H Aceng Abdul Azis M.Pd dan lainnya.
Dibukan dengan surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan laporan penyelenggaraan MPSN 2019 oleh Winuhoro M.Han, yang kemudian dilanjutkan dengan penyampaian rumusan paparan MPSN masing-masing tema.
Selanjutnya, dilakukan pembacaan ikran damai santri Indonesia untuk dunia, dipimpin oleh KH. Ahmad Mahrus Iskandar diikuti oleh para peserta yang hadir dalam malam puncak MPSN itu. ‘’Mari berdiri semua, kita gemakan ikrar santri Indonesia untuk dunia,’’ tegas sang kiai.

Sedang poin penting ikrar itu, adalah bahwa santri Indonesia akan berkontribusi bagi perdamaian dunia, menjadi generasi yang unggul di berbagai bidang, memahami serta mengajarkan ajaran ahlussunnah wal jamaah, mandiri, toleran dan saling tolong menolong.
Selain itu, berikrar untuk membentuk pemahaman dan keberagamaan yang moderat, cinta tanah air, serta membentuk perilaku yang mendorong terciptanya kerukunan hidup beragama baik di Indonesia maupun dunia. (ros/ adb, rid)