KUDUS,, Suaranahdliyin.com – Usai pesta demokrasi (pemilu), semua komponen NU harus tetap menjaga soliditas organisasi dan meninggalkan perbedaan pilihan politik untuk kembali mengabdi dan berbakti.
Hal itu disampaikan wakil ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kudus H. Agus Hari Ageng dalam peringatan harlah ke-101 NU yang diselenggarakan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Jati di Rumah Makan Ulam Sari, Getaspejaten, Rabu (21/02/2024).
Ageng menegaskan semua komponen NU supaya tetap memperkuat persaudaraan sesama umat Islam (ukhuwah islamiah), persaudaraan sesama bangsa (ukhuwah wathoniyah) hingga persaudaraan kemanusiaan (ukhuwah basyariah).
“Kita harus perkuat.persaudaraan. Apalagi peran NU sangat penting dan strategis dalam mengawal Indonesia emas 2045,”tandasnya.
Untuk menciptakan organisasi yang solid, Ageng menekankan kepada pengurus atau kader NU agar selalu meningkatkan koordinasi dan konsolidasi organisai. Dan juga, mengelola organisasi dengan manajemen yang modern.
“Jaga kebesaran NU dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki, baik organisasi maupun individu “pintanya.
Pada kesempatan itu, ia juga menggugah militansi kader penggerak di tingkat ranting dan MWC. “Tanpa kader militan ditingkat Ranting dan MWC, NU tingkatan di atasnya akan kesulitan berkembang,”tegas Ageng.
Sebelum menyampaikan orasi, Ageng menerima potongan tumpeng dari KH.Zaenal Afroni didampingi Rais MWCNU Jati KH.M. Noor Sholihin Kholil. Pemotongan tumpeng ini menandai tasyakuran harlah ke-101 NU tersebut.
Usai itu, kegiatan dilanjutkan Rapat Kerja UPZIS MWC NU Jati. Dalam acara tersebut UPZIS MWC Jati memberikan reward kepada 5 Ranting teratas dalam perolehan nominal kaleng Infak Nahdlatul Ulama (INUK). Kelimanya adalah UPZISNU Ranting Jepangpakis, Loram kulon, Jati kulon, Jati wetan dan Pasuruhan kidul.
Selain Agus Hari Ageng, hadir pula ketua NU CARE – LAZISNU Kudus H. Ihdi Fahmi Tamami, pengurus MWCNU Jati, banom NU, Pengurus Ranting NU dan UPZISNU se-Jati serta tamu undangan lainnya.(aw, tb, adb/ros)