MEDAN,Suaranahdliyin.com – Rombongan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berangkat ke Mesir menemui Grand Mufti Syeikh Shawqi Ibrahim Allam Islam, belum lama ini. Dengan dipimpin Wakil ketua umum (Waketum) PBNU Prof. KH. Nizar Ali, PBNU menyampaikan undangan Muktamar Internasional Fikih Peradaban di Surabaya, 6 Feberuari 2023 mendatang.
Demikian Informasi yang disampaikan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Utara H. Marahalim Harahap yang turut dalam rombongan PBNU bersilaturahim kepada ulama terkemuka dunia, Syeikh Shawqi Ibrahim Allam Islam di Mesir.
“Syeikh Shawqi Ibrahim Allam sebagai Grand Mufti Mesir diundang untuk menjadi pembicara pada kegiatan Muktamar Internasional Fiqih Peradaban yang akan diselenggarakan di Surabaya, Jawa Timur pada Senin (6/2/2023).”ujar H. Marahalim.
Marahalim menjelaskan sekitar 300 ulama dari dalam dan luar negeri yang akan mengikuti Muktamar Internasional Fiqih Peradaban dalam rangka Peringatan Satu Abad NU Mereka terdiri dari ulama yang mewakili institusi lembaga maupun mufti di negaranya.
“Insya Allah Syeikh Shawqi Allam akan hadir bersama ulama-ulama internasional lainnya sebagai representasi ulama berbagai negara maupun lembaga-lembaga otoritatif di berbagai wilayah penjuru dunia,” ujar Marahalim.
Marahalim menyebut para ulama dari dalam dan luar negeri akan menyampaikan gagasannya mengenai relasi hukum fiqih dengan negara bangsa modern, hubungan Muslim dan non-Muslim, serta Piagam PBB dalam perspektif hukum Islam.
Dalam perjalanan ke Mesir itu, Plt. Rektor UIN Sumatera Utara Prof Abu Rokhmad, M.Ag, juga turut serta mengikuti serangkaian kegiatan rombongan PBNU bersama H. Marahalim Harahap tersebut. Di sela-sela kunjungan rombongan juga melakukan ziarah ke makam ulama Mazhab Fikih terbesar di dunia yaitu Imam Syafi’i yang terletak di area pemakaman Al-Qarafa, Distrik Al-Khalifa, Kairo, Mesir.
Abu Rokhmad menyampaikan, para peziarah sama-sama merasakan suasana yang begitu damai, tenang dan khusyuk saat memandang ke arah makam Imam Syafi’i. Mereka mengangkat tangannya ke atas dengan membaca dola di depan makam Imam Syafii, seakan-akan sedang melepas rindu kepada orang yang sangat dicintai.
“Kami seperti menemukan ketenangan jiwa saat berada di dalam kompleks makam Imam Syafi’i,” ujarnya.(rls/adb)