Iseh Sulaiman Rois
Teknologi Dukung Pengembangan Ilmu Falak dan Membuatnya Relevan Sampai Sekarang

0
961
Iseh Sulaiman Rois

KUDUS, Suaranahdliyin.com – Tak banyak anak muda di generasi saat ini yang mau menggeluti dunia falakiyah. Ilmu perbintangan yang digunakan dalam ubudiyah umat muslim ini tentu sangat dibutuhkan.

Mempelajari ilmu falak, bagi lulusan terbaik Ma’had Aly TBS Kudus ini menjadi hal yang seru. Iseh Sulaiman Rois, pemuda asal Jepara yang kini kesehariannya menjadi pengajar pengganti di MA Nurul Islam Kriyan Jepara.

Dalam wawancara bersama Suaranahdliyin.com, lelaki yang akrab disapa Rois itu menceritakan awal mula ketertarikannya di bidang ilmu falak.

“Saya mengenal ilmu falak sejak kelas 1 MTs, pada waktu itu belum paham fungsinya untuk apa. Lambat laun belajar di MA TBS baru tahu fungsi falak itu untuk banyak hal,” kata Rois belum lama ini.

Menurutnya, banyak manfaat yang ia dapatkan ketika belajar falak. ternyata, ilmu falak tidak hanya digunakan untuk membuat perhitungan kalender dan rukyatul hilal, tetapi banyak manfaat lain yang hubungannya dengan ibadah umat Islam sehari-hari.

Rois menyontohkan, seperti menggunakan Ilmu falak dalam kegiatan rukyah hilal, penentuan jadwal imsakiyah puasa, penentuan waktu salat, gerhana, hingga penentuan arah kiblat. “Banyak ibadah itu menggunakan (ada keterkaitan, red) ilmu falak,” tandasnya.

Keseruan belajar ilmu falak, lanjutnya, juga terletak pada perhitungan dan pengoperasian alat-alat bantu ketika praktik. Dukungan perkembangan teknologi yang semakin canggih, membantu ilmu falak terus berkembang dan relevan sampai sekarang.

“Setelah menikmati perhitungan secara manual, kemudian dulu sering diajak guru saya untuk praktik langsung. dari situ saya justru kecanduan belajar falak. ikut mengamati gerhana, pengamatan di ISS, mengabadikan gambar, banyak lagi,” timpal Rois sesekali sambil tersenyum.

Bahkan saat ini, Rois sudah bisa membuat aplikasi pemrogaman sendiri berbasis android. Ia memanfaatkan teknologi android dan membuat semacam alat bantu untuk memudahkan dalam perhitungan kematian seseorang hingga perhitungan jodoh.

“Kalau ini saya buat sendiri, memakai aplikasi berbasis excel di android. terkadang orang masih bingung ketika ada yang meninggal itu haulnya hari apa, mendak, nyatus, dll. Kadang-kadang soal perjodohan juga bisa dipakai, misalnya wetonnya dihitung berapa. fungsinya untuk membantu masyarakat lah,” ujarnya sambil menunjukkan aplikasi di layar ponselnya.

Ia pun ingin menunjukkan bahwa belajar falak tidak sesulit yang disangka banyak orang. Dengan niat sungguh-sungguh, minat belajar yang tinggi dan tidak berhenti mencoba, Rois yakin akan banyak generasi penerus yang mau menggeluti ilmu falak.

“Falak itu sulit, tetapi jangan terganggu dengan stigma itu. Jika ingin belajar falak juga tidak boleh hanya menyukai praktiknya, tetapi harus mau mempelajari semuanya, dari fiqihnya, perhitungannya, dan lainnya,” katanya. (sim/ ros, rid, adb)

Comments