
KUDUS, Suaranahdliyin.com – Alumni Daruz Zahro’, Tarim, Yaman, Ustazah Syarifah Sania Al-Muthohar menerangkan tiga golongan orang menuntut ilmu menurut Imam Al-Ghazali. Hal ini disampaikannya dalam Pembacaan Maulid Burdah sekaligus Kajian Rutin Kitab Bidayatul Hidayah di Majelis Basyairul Khoirot, Karang Malang, Gebog, Ahad (06/03/22).
Golongan pertama, kata Ustazah Sania, yaitu golongan faaiziin atau beruntung. Yaitu golongan orang yang mencari ilmu untuk bekal di akhirat. “Golongan ini mencari ilmu tiada niat untuk dunia, benar-benar ikhlas untuk akhirat. Semakin berilmu semakin tahu kekurangan dirinya, semakin berusaha memperbaiki dirinya. Maka setiap bertambah ilmunya, bertambah pula ketaatannya pada Allah,” papar Syarifah Sania.
Kemudian yang kedua, imbuh Syarifah, yaitu golongan mukhatirin yang artinya berbahaya. Golongan ini menuntut ilmu dengan niat untuk dunia, mencari kedudukan, kemuliaan dan untuk berbangga diri atau sombong.
“Orang dalam golongan mukhatirin ini sadar bahwa apa yang dia perbuat itu tidak benar dan tidak berkah,” kata Syarifah Sania.
Lebih lanjut, Syarifah Sania menjelaskan golongan kedua ini, bila tidak meluruskan niat dan tujuannya, ilmunya akan menjadikannya semakin jauh dari Allah. Bahayanya ketika ajal menjemput dan dia belum bertaubat, maka ia termasuk orang-orang yang celaka.
Sementara golongan yang ketiga yaitu golongan haalikiin atau celaka. Orang seperti ini menuntut ilmu untuk dunia, untuk mencari kedudukan, kemuliaan, dan untuk membanggakan diri. Namun bedanya dengan golongan yang kedua, golongan ini tidak memiliki kesadaran bahwa apa yang dilakukannya adalah salah.
“Orang ketiga ini merasa dirinya sudah benar dan punya kedudukan tinggi padahal sejatinya ia sedang menghancurkan agamanya Allah. Ia berfatwa untuk kebaikan namun perilakunya tidak mencerminkan yang ia katakan. Orang ketiga ini adalah ulama suu’ yang kata nabi lebih ditakuti daripada dajjal,” imbuh putri Habib Umar Al-Muthohhar Semarang itu.
Terakhir, alumni Ponpes Dar Ummahatil Mukminin, Malang, itu juga menyampaikan bahwa Imam Al-Ghazali mengingatkan kita untuk menjadi orang yang pertama. Apabila kita masih dalam golongan yang kedua, maka bersegeralah untuk bertaubat dan memperbaiki diri. Serta jangan sampai terjerumus dalam golongan orang ketiga.
Acara kemudian ditutupnya dengan doa serta qoshidah yang dibawakan oleh Grup Rebana An-Nida Muallimat, Kudus. Acara ini digelar secara rutin setiap hari Ahad pertama setiap bulan. Acara ini juga dibatasi khusus untuk jamaah putri. (Min Amrina/rid)