TEMANGGUNG, Suaranahdliyin.com – Setelah melalui tahapan panjang, proses alih status Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Temanggung menjadi Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung, mendapat lampu hijau.
Tim dari BAN PT dan Diktis Kemenag RI pun melakukan asesmen lapangan (visitasi), alih bentuk STAINU menjadi INISNU Temanggung. Mereka terdiri atas Prof. Dr. H. Syamsun Niam M.Ag (IAIN Tulungagung), Dr. Sururin M.Ag (UIN Syarif Hidayatullah), dan Dr. A. Rafiq Zainul Mun’im S.Th.I M.Fil.I (Diktis Kemenag RI).
Hadir pada kesempatan itu KH. Muhammad Furqon Masyhuri (Ketua PCNU Temanggung), KH. Mansyur Asnawi (Pengawas YAPTINU), Miftakhul Hadi (Wakil Ketua PCNU), Nur Makhsun (Ketua YAPTINU), Dr. Sugi (Sekretaris YAPTINU), Ipnu Haryono (Bendahara YAPTINU), Dr. H. Muh Baehaqi (Ketua Senat), Sumarjoko (Ketua STAINU), Hamidulloh Ibda (Waket I), Khamim Saifuddin (Waket II), Luluk Ifadah (Waket III) serta tim alih status.
Salah satu perbedaan yang dimiliki STAINU Temanggung, adalah dimilikinya paradigma keilmuan “Ketupat Ilmu” yang sudah ditulis Hamidulloh Ibda melalui buku “Membangun Paradigma Keilmuan Ketupat Ilmu: Integrasi-Kolaborasi: Collaboration of Science, Takatuful Ulum, Kolaborasi Ilmu“. STAINU Temanggung juga menyiapkan NU Centre yang akan menjadi pusat peradaban NU dan Indonesia.
Setelah dilakukan penilaian borang pengajuan alih status, dan penilaian oleh asesor dan Kemenag RI, Ketua Tim Asesor BAN PT Prof. Dr. H. Syamsun Niam, M.Ag mengatakan bahwa STAINU layak menjadi INISNU.
“Setelah melalui proses ini, asesor BAN-PT akan merekomendasi ke Kemenag untuk mengubah status STAINU menjadi INISNU Temanggung,” terang Prof Niam, Ahad (21/2/2021).
Kendati layak menjadi INISNU, Prof Niam berpesan agar tidak terjadi euforia. “Banyak pekerjaan menanti. Saya berharap INISNU ke depan bisa menjadi good university governance,” ujar besar kelahiran Lamongan itu.
Dr. Sururin, menyampaikan, capaian-capaian di luar standar BAN PT harus ditempuh. “Misalnya prestasi mahasiswa. Jangan hanya IPK dan lulus tepat waktu. Juga prestasi, baik di level nasional maupun internasional. Termasuk tracer study (juga penting, red),” paparnya.
A Rafiq Zainul Mun’im, menyatakan, siap membawa hasil rekomendasi ke Kemenag. “Ini nanti akan kami bawa ke pimpinan; Menteri Agama. Semoga bisa segera ditindaklanjuti, sembari menunggu hasil asesmen lapangan 6 perguruan tinggi lain. Insyaallah awal Maret 2021, draft Keputusan Menteri Agama tentang alih status INISNU, jadi,” ungkapnya. (ibda/ rid, ros, adb)