KUDUS, Suaranahdliyin.com – Kesenian dan budaya berperan penting dalam masyarakat. Memperingati 50 tahun Keluarga Kudus Yogjakarta (KKY), seni menjadi ruang menyatukan berbagai elemen pemuda dan mahasiswa di Kudus.
Ruang menyatukan berbagai elemen pemuda dan mahasiswa itu, diwadahi melalui gelaran konser budaya yang mengolaborasikan antara musik, drama, dan tari kolosal dengan mengusung titel ‘’Gusjigang Nyawiji ing Sukma’’.
Gelaran itu pun mendapatkan perhatian publik di Kota Kretek. Itu dibuktikan dengan tidak sekadar dari banyaknya masyarakat yang hadir untuk menyaksikan, juga keterlibatan puluhan elemen pemuda dan mahasiswa serta penggiat seni budaya yang ambil bagian dalam kesempatan itu.
“Kudus sangat haus akan seni tradisi. Kami berharap pemimpin yang akan datang, memberi perhatian terhadap perkembangan serta kelestarian seni budaya. Jangan sampai kesenian di Kudus menjadi redup dan dimakan oleh zaman yang semakin tidak jelas,” ujar Imam Subandi, salah satu sesepuh KKY.
Aldi Alfianto, ketua panitia 50 tahun KKY, ada beragam kegiatan yang digekar KKY memperingati usianya yang sudah setengah abad itu. “Selain konser budaya, KKY juga menggelar Kretek Futsal Competition (KFC) tingkat SMA se-Karisidenan Pati, Jogja Kampus Fair, temu alumni KKY, dan dialog interaktif bakal calon bupati Kudus 2018-2023 di @hom hotel pada 10 Februari mendatang,’’ katanya.
Acara tersebut terlihat meriah dan disaksikan oleh berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari pemerintahan kabupaten Kudus sampai lapisan masyarakat umum yang turut hadir menyaksikan penampilan dari berbagai elem masyarakat. (salam/ ros)