Santri – Santriyah TPQ NU 23 Baitussalam dan MDT NU 16 Baitussalam PDA 6 Diajak Ziarahi Makam KH Dimyati Rois

0
1090
Ziarah di makam Mbah Dim/ Foto: istimewa

KUDUS, Suaranhadliyin.com – Para santri – santriyah Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) NU 23 Baitussalam dan Madrasah Diniyyah Takmiliyyah (MDT) NU 16 Baitussalam PDA 6 didampingi dewan guru menziarahi KH Dimyati Rois di Kompleks Pondok Pesantren Al Fadhlu 2 Desa Sidorejo, Brangsong, Kendal, belum lama ini.

Kepala TPQ NU 23 Baitussalam, KH Fatchurohman, mengutarakan, kegiatan itu dilakukan untuk mengenalkan para santri dan santriyah agar mengenal para ulama Nahdliyyin, terutama Ulama para pendiri NU yaitu KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Hasbullah, KH Abdul Wahid Hasyim dan lainnya.

“Kami ingin agar para santri mengenal dan paham para ulama NU para pendiri NU. Selain itu juga agar mengetahui perjuangan para ulama dan jasa-jasanya memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia,” ujarnya.

Kegiatan juga dilakukan untuk membiasakan dan melestarikan amaliyah Nahdliyin, khususnya ziarah kubur. Makam KH Dimyati Rois sendiri yang belum lama wafat, merupakan ulama kharismatik yang sangat dikagumi dan dicintai warga NU, khususnya warga Kabupaten Kendal.

“Ke depan kegiatan ini akan dilakukan secara rutin. Siswa kami ajarkan agar mereka memiliki sikap tawadhu’ dan tidak lupa dengan jasa para ulama,” katanya.

Acara dibuka di depan gedung TPQ oleh kepala TPQ NU 23 Baitusalam dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh KH Khafidzin Amin.

Kiai Khafidzin menambahkan Kiai Dimyati merupakan seorang ulama yang sangat besar sumbangsihnya bagi bangsa dan negara termasuk pada bidang pendidikan. Almarhum dikenal sebagai sosok yang banyak menginspirasi, terlebih kesederhanaannya yang layak menjadi teladan banyak pihak. Mbah Dim juga dikenal sangat kharismatik dan telah mencetak santri-santri unggul dan berkualitas,” ungkapnya.

KH Dimyati Rois yang akrab disapa Mbah Dim merupakan seorang kiai kharismatik yang berasal dari Kendal, Jawa Tengah. Kiai yang wafat pada Jumat (10/6/2022) pekan lalu ini adalah pengasuh Pesantren Al-Fadhlu wal Fadhilah Kendal.

Foto bersama usai ziarah

Kepala MDT Ula NU 16 Baitussalam, Akhmad Shoim mengemukakan Mbah Dim Kendal ulama lintas zaman. Mbah Dim selalu mengkaji kitab-kitab babon seperti Fathul Wahab, Muhadzdzab, Asybah wan Nadha`ir, Shahih al-Bukhari-Muslim, dan sebagainya.

Mbah Dim dikenal mudah bergaul dengan siapa saja. Ia memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan mengajar dengan keteladan, sehingga membuat banyak orang merasa kehilangan dengan kepergiannya. (shoim/ qim, ros, adb)

Comments