TEMANGGUNG, Suaranahdliyin.com – Ketahanan NU sebagai organisasi masyarakat Islam tidak mungkin akan diakui masyarakat tanpa amal saleh dari pengurus dalam menjawab persoalan hidup. Baik itu dalam bidang pendidikan, ekonomi, budaya maupun kenegaraan. Demikian itu dikatakan oleh Rais Syuriah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah, KH. Ubaidullah Shodaqoh dalam pembukaan Musyawarah Kerja Wilayah (Musykerwil) PWNU Jawa Tengah di STAINU Temanggung, Sabtu (26/01/19).
“Beramal sholeh di dalam berorganisasi, juga dalam mengelola sektor-sektor penting kehidupan, beramal sholeh dalam mengelola pendidikan, beramal sholeh dalam mengelola pertanian dan lain-lain. InsyaAllah kalau sudah bisa demikian, 100 tahun NU otomatis akan jadi kebanggan,” katanya.
Untuk itu, lanjut Rais PWNU, kami instruksikan Ma’arif NU dan Banom agar selalu memperkuat hal itu dan menjaga akidah agar sendi-sendi Nahdlatul Ulama bisa terjaga. Tidak menutup kemungkinan, kerjasama dengan berbagai pihak juga diupayakan agar kinerja bisa maksimal dan membawa hasil nyata bagi masyarakat.
“Warga Nahdliyin yang besar secara jumlah ini harus juga diberdayakan dengan langkah-langkah kemandirian, utamanya kemandirian ekonomi dengan i’anah-i’anah tanpa menutup kemungkinan kerjasama dengan berbagai pihak. Kemandirian ini harus kita canangkan agar eksistensi ahlussunnah wal jamaah dan eksistensi NKRI menjadi kuat,” tuturnya.
Selanjutnya, KH. Ubaidullah Shodaqoh juga meminta kepada seluruh pengurus wilayah maupun cabang untuk bisa bersinergi dengan lembaga lain, pemerintah daerah maupun pusat. Sinergi juga dibutuhkan dalam lingkungan internal NU mulai dari tingkat bawah hingga pusat agar langkah-langkah bisa terorganisir dengan baik.
“Kami juga meminta kepada jajaran PBNU untuk selalu membina kami yang ada di Jawa Tengah. Untuk mernah-mernahke, mengingatkan dan mengawasi kinerja kami dalam mengelola organisasi,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Pengasuh Ponpes Al-Itqon, Bugen, Tlogosari, Semarang itu juga menandaskan pentingnya menjaga lingkungan. Ia mengatakan belakangan ini pencemaran lingkungan sebab sampah plastik merupakan ancaman besar yang harus segera diatasi. Untuk itu, musykerwil kali ini juga akan membahas hal tersebut dalam batshul masail.
“Sedangkan untuk masalah politik perlu kita tegaskan bahwa politik kita adalah politik kebangsaan, jadi untuk pembicaraan mengenai politik praktis silakan nanti dibicarakan di luar forum ini,” tandasnya. (rid/adb)