
SEMARANG, Suaranahdliyin.com – Pemberdayaan ekonomi kerakyatan hendaknya dapat didorong agar maju dan berkembang secara berkelanjutan. Dengan begitu, akan terwujud ketahanan ekonomi masyarakat, yang pada gilirannya dapat mengantarkan Indonesia pada kedaulatan ekonomi.
Demikian diharapkan Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng, H Muhamad Muzamil dalam sambutannya pada pembukaan Seminar Kemandirian UMKM di Hotel Muria Semarang, Sabtu (2/10/2020).
Kiai Muzamil menyampaikan, pemberdayaan ekonomi seringkali menjadi isu politik, namun pelaksanaannya kurang ada keberlanjutan yang berkesinambungan. Karena itu, tidak hanya dibutuhkan kehendak baik saja, juga usaha pendampingan yang sungguh-sungguh dan berkelanjutan.
“Usaha mikro, kecil dan menengah perlu terus diperhatikan, karena keberadaannya menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan,” tegasnya dalam seminar yang diikuti pengurus PWNU, Banom, dan Lembaga Perekonomian NU se-Jateng.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jateng, Ema Rahmawati MHum, pada kesempatan itu mengemukakan perlunya kolaborasi dalam melakukan usaha.
Menurutnya, banyak pelaku UKM yang tetap mempertahankan tenaga kerjanya, meskipun 51,7% UMKM tidak dapat memasarkan produknya karena pandemi Covid – 19. “Meskipun UMKM mengalami penurunan omzet yang cukup tajam, tetapi UMKM berbasis online mengalami peningkatan omzet yang menggembirakan,” katanya.
Dia menyontohkan ada usaha mebel di Kaliwungu yang omzetnya naik 30%. “Artinya, peluang masih ada di masa pandemi ini. Kita harus melihat peluang dan kreatif memanfaatkan peluang,” pesannya. (rls/ ibd, ros, adb)