SEMARANG, Suaranahdliyin.com – Rois Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH.Ubaidullah Shodaqoh melantik 18 pimpinan lembaga NU, Senin,(11/11/2018). Pelantikan yang bertempat di lantai 3 Gedung PWNU Jawa Tengah Jalan Dr. Cipto 180, Semarang ini dirangkai dengan koordinasi bersama PCNU se-Jawa Tengah.
Pada kesempatan itu, KH. Ubaidullah Shodaqoh menyampaikan arahan bahwa pengurus lembaga adalah tangan-tangan pembantu PWNU untuk melaksanakan program. ia mengharapkan pengurus mampu memupuk terus semangat NU guna menjalankan program yang nanti akan ditugaskan pada lembaga-lembaga yang ada.
“Inilah komposisi lengkap 18 lembaga PWNU yang memiliki peran sangat penting untuk menanggulangi paham yang berseberangan dengan paham Ahlussah wal jamaah. Bila ditanya penanggulangaj radikalisme, kita tidak hanya cukup dengan doa dan pengajian saja. Jika bisa bekerja dengan baik ”ujarnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Itqon, Tlogosari, Semarang yang biasa disapa kiai Ubed ini mengajak kepada seluruh pengurus lembaga agar bersama-sama mencari berkah di NU dengan cara berkhidmah untuk melaksanakan program yang telah ditentukan.
“Di NU, bukan kita membantu NU, tetapi kitalah yang butuh NU untuk mencari berkah,” tambah kiai Ubed.
Tugas NU ke depan, katanya, semakin berat. Ada dua hal yang menjadi konsen utamanya, pertama, muwafaqotul awqaat, disiplin waktu. Kedua, mufawaqotul muqarraraat, atau menaati kesepakatan-kesepakatan yang sudah dibuat.
“Sebagai jam’iyyah, tentu NU harus tertib sebagaimana madzhab Syafi’i yang dianut oleh jamaah NU yang juga tertib,” imbuh kiai Ubed.

Pada kesempatan berbeda, Dr. H. Mahsun, M.Ag selaku Ketua Panitia pelantikan pengurus lembaga menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari langkah untuk melengkapi perangkat organisasi. Ditambahkannya, pengurus lembaga akan berperan sebagai leading sektor dalam implementasi program PWNU.
“Lembaga-lembaga inilah yang nantinya akan menjalankan kebijakan PWNU di pelbagai bidang, seperti pendidikan, pengelolaan zakat, penguatan sumberdaya manusia, penerbitan, kesehatan dan lainnya,” jelas wakil ketua PWNU Jateng ini.
Ia mengungkapkan proses pemilihan personil di masing-masing lembaga, dilakukan melalui prosedur yang telah disepakati oleh pengurus harian PWNU. “Kami memilih pengurus lembaga melaui proses seleksi. Calon pengurus diwawancara sebagai upaya untuk menilai loyalitas dan kehendak untuk berkhidmah,” terang staf pengajar di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo tersebut
Kegiatan tersebut dihadiri tidak kurang dari 400 orang yang berasal dari Pengurus Lembaga, PCNU dan tamu undangan.(adb/ros)