KUDUS, Suaranahdliyin.com – Bertempat di serambi Masjid Al-Ma’mur Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Jum’at (29/3/2019) malam menggelar istighasah dalam rangka Hari Lahir (Harlah) ke – 96 Nahdlatul Ulama (NU).
Istighasah yang dihadiri lebih dari 200 kader NU di desa tersebut, mulai dari unsur pemerintah desa, para tokoh desa, jajaran pengurus NU, pengurus Masjid Al Ma’mur, Muslimat, Fatayat, GP. Ansor, Banser, hingga Ipnu – Ippnu.
Nampak di tengah – tengah peserta istighasah, di antaranya K. Sulhan AH., H. Sunarto (Rois Syuriah), K. Sudiono (Ketua Tanfidziyah) K. Sutomo AH., K. A. Syadzali, H. Ridlwan, dan K. Hamdan (Kesra mewakili Kepala Desa).
K. Sunarto, dalam sambutannya, menyampaikan, NU telah banyak melaksanakan kegiatan yang dilakukan jamiyyah NU, tak terkecuali di Desa Jepang. ‘’Kita berhasil memasyarakatkan NU di Desa Jepang. Setiap acara yang digelar, juga mendapatkan sambutan positif warga,’’ katanya.
Dia pun mengemukakan, momentum Harlah mesti dijadikan sebagai sarana introspeksi. ‘’Secara kuantitas organisasi sangat banyak, sekarang saatnya kualitas juga ditingkatkan, untuk membesarkan NU dan juga demi mengabdi pada NKRI,’’ paparnya.
Ditambahkannya, bahwa dalam Lajnah Khatmil Quran selapanan yang rutin digelar di musala – musala atau masjid, akan diisi dengan kajian kitab. ‘’Kitab yang akan dikaji yaitu Kitab Faraidus Saniyyah, yang mengkaji tentang ahlussunnah waljama’ah (Aswaja). (gie, ros/ adb)
