PK IPNU-IPPNU UIN Walisongo Semarang Adakan Tasyakuran Harlah

0
551
Pemotongan tumpeng menandai tasyakuran harlah ke 69 IPNU dan ke-68 IPPNU di UIN Walisongo Semarang

SEMARANG.Suaranahdliyin.com – Dalam rangka peringatan hari lahir (harlah) ke 69 IPNU dan ke-68 IPPNU, Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PKIPNU dan IPPNU) UIN Walisongo Semarang mengadakan tasyakuran dan khatmil Qur’an di masjid Nurul Iman Tanjungsari Ngaliyan, Sabtu (!!/3/2023).

Acara yang dimulai pukul 08.30 WIB ini diawali pembacaan maulid simtudhurror, tahlil, potong tumpeng, dan doa bersama.

Ketua PK IPPNU UiN Walisongo Nur Laela Masruroh mengutarakan peringatan harlah IPNU IPPNU secara nasional ini menunjukkan usia badan Otonom NU yang memiliki segmentasi pelajar dan santri ini sudah tidak muda. Selama ini, kemanfaatan IPNU-IPPNU sudah dirasakan oleh kader dan anggota.

“Peringatan harlah ini juga menjadi momentum meningkatkan rasa kekeluargaan kita terhadap organisasi, evaluasi pengembangan organisasi, sehinga nanti kita mampu merealisasikan segala arahan kebijakan, pedoman yang diharapkan Pengurus LKPT Pusat ataupun Wilayah,”ujarnya.

Ia menambahkan kehadiran IPNU IPPNU di ranah kampus sesuai dengan arahan RAKORNAS 2019 sehingga sudah jelas alurnya seperti halnya backup mosque, rumah intelektual maupun backup school,.

“Semoga hal ini menjadi bahan pertimbangan kita dalam mengevaluasi organisasi ke depanya. Ingatlah perjuangan para Pendiri Muasis IPPNU, Ibu Nyai kita dulu yang amat luar biasa,”tandasnya.

Pembina PK IPNU IPPNU UIN Walisongo K Anang Purnomo hadir memberikan wejangan agar pengurus bisa memerhatikan “AKIK” sebagai jimat maupun modal berorganisasi.

“Arti AKIK, A (Aktifitas aktif) pengurus harus aktif. K, Kreatifitas, Pemimpin kader, ketua, harus mempunyai kreatifitas terhadap organisasi. I inisiatif, jangan memaksakan dan K, Komunikasi terjaga,”jelasnya.

“Kader harus memahami Tiga pondasi kita yakni pengetahuannya, fikrahnya, dan rohaninya,”sambungnya.

Pembina lainnya yang hadir, Agus Khunaifi M.Ag. berpesan dalam mauidhoh hasanah-nya. Ia mengingatkan supaya menjadikan IPNU IPPNU sebagai ladang khidmah. Generasi NU harus bisa mengamalkan sikap tawazun, tasamuh, tawasuth, i’tidal, dan amar ma’ruf nahi mungkar. I’tiqod dan dasar pengetahuan.

“Tidak hanya sekedar kata-kata. Tetapi bukti nyata pergerakan, tetap solid, harus inisiatif, dan bisa berkolaborasi,”harapnya (Syifa Nur Sakinah/adb)

Comments