
BREBES, Suaranahdliyin.com – Pesantren Ramadan di masjid Jami Baiturohim Jagalempeni Selatan Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes telah selesai dilaksanakan Selasa malam (25/3/2025). Kegiatan yang berlangsung selama lima hari itu diakhiri dengan ritual upacara api unggun Aswaja. di halaman samping masjid setempat.
Dengan melingkari api unggun, seluruh santri dan pembimbing mengucapkan ikrar santri upacara dengan penuh antusias. Beberapa anggota Pimpinan Ranting IPNU/ IPPNU Jagalempeni juga hadir sekaligus menjadi petugas upacara api unggun Aswaja dengan pembina upacara sekretaris MWC NU Wanasari Akhmad Sururi.
Dalam amanatnya, Akhmad Sururi berpesan kepada seluruh santri peserta Pesantren Ramadan agar tidak berhenti belajar ilmu agama Islam. Dikatakan, meskipun malam hari ini Pesantren Ramadan sudah berakhir, belajar ilmu agama Islam harus dilanjutkan sampai akhir.
” Hari ini kita harus bersyukur karena sudah mengakhiri kegiatan pembelajaran Pesantren Ramadhan. Meskipun kegiatan pembelajaran keagamaan Islam yang dibimbing oleh para santri senior sudah berakhir akan tetapi bukan akhir dari segalanya. Kalian harus terus melanjutkan belajar ilmu agama Islam syukur bisa di Pesantren.”ujarnya.

Ia mengingatkan peserta jangan sampai lepas dari ilmu agama Islam, karena belajar ilmu agama menjadi kewajiban setiap orang.
“Api unggun yang terus membara di hadapan kita bersama menjadi simbol semangat yang tidak boleh padam dalam jiwa kita masing masing. Semangat belajar dan berkarya untuk bangsa menjadi komitmen sebagai generasi bangsa, ” tandasnya.
“Hsl ini sangat penting karena sebagai penerus bangsa harus dibekali dengan ilmu pengetahuan melalui belajar, termasuk belajar ilmu agama Islam.”sambungnya.
Ia menegaskan Ikrar Santri Pesantren Ramadan menjadi janji nurani kita untuk selalu berpegang teguh kepada ajaran dan nilai ahlussunah wal jamaah an nahdliyah dalam kehidupan beragama dan berbangsa. Oleh karena itu sebagai santri Pesantren Ramadhan harus memiliki kekuatan karakter dalam beragama dan akhlakul karimah.
” ini menjadi perhatian kita bersama, agar pasca lepas dari Pesantren Ramadan dapat meningkatkan akhlakul karimah dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk akhlak kepada orang tua kita dan guru guru yang menunjukkan kita semua kepada jalan kebenaran.”pesannya
Setelah ritual upacara api unggun Aswaja Pesantren Ramadan dilanjutkan dengan renungan akhir Ramadan. Dalam renungan tersebut Akhmad Sururi mengajak seluruh peserta Pesantren Ramadhan untuk melakukan muhasabah dan refleksi diri agar menemukan titik kesadaran sebagai manusia.
Lebih dari itu dalam renungan tersebut, mereka diajak untuk menatap diri dengan kejernihan hati dan bertekad memperbaiki diri menuju kesuksesan masa depan.(lis/adb)