
BREBES,Suaranahdliyin.com – Seorang santri harus senantiasa mengaji dan berjamaah. Santri tidak boleh meninggalkan kedua hal tersebut.
Demikian mauidhah hasanah yang disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Luwungragi KH Subhan Ma’mun dalam kegiatan Malam Ta’aruf Santri PP Al Fattah Tegalgandu, di aula Pondok Pesantren setempat, Kamis (17/7/2025).
KH Subhan menjelaskan mengaji akan menjadi faham agama dan menjadi bekal dalam menghadapi kehidupan. Sedangkan dengan berjamaah akan mendapatkan keberkahan dalam mencari ilmu dan bersikap benar dalam menjalani kehidupan.
“Santri kalau ingin pinter harus rajin ngaji dan kalau ingin bener harus rajin jamaah. Ngaji dan jamaah tidak boleh ditinggalkan,”katanya.di hadapan santri putra dan putri PP Al Fattah Tegalgandu
KH Subhan juga berpesan agar santri selalu mendoakan orang tuanya di rumah. Setiap selesai salat,vsantri supaya wiridan doa untuk kedua orang tuanya.
“Hal ini sangat penting agar yang jadi santri juga betah di Pondok Pesantren dan orang tua dirumah bisa beribadah dengan Istiqomah. Selain berdoa juga santri harus berakhlak yang baik,”ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Gus Syaffa, selaku Pimpinan Pondok Pesantren Al Fattah Tegalgandu saat memberikan sambutan. “Santri Al Fattah harus menjaga adabiyah atau akhlak. Karena adab dan akhlaq di atas segala-galanya,” tegas Gus Syaffa panggilan akrab KH Musyaffa,Lc yang menjabat anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah.
Dalam kegiatan tersebut secara simbolis Ust Sodikin menyematkan kartu tanda santri untuk santri putra. Sementara Ustadzah Fitri menyematkan kartu tanda santri untuk santri putri.
Kegiatan malam Ta’aruf Santri PP Al Fattah Tegalgandu dihadiri oleh seluruh Asatid Pondok Pesantren Al Fattah dan tokoh masyarakat lingkungan setempat.
Hadir pula Pengurus Pondok Pesantren Al Fattah, Ust Zaenal Mubarok, Kepala SMP NU Al Fattah , Moh Adnin, Kepala SMA NU Al Fattah dan beberapa dewan guru.(Sururi/adb)