
BREBES,Suaranahdliyin.com – Sebanyak 194 santri baru Pondok Pesantren (PP) Al Fattah Tegalgandu Kecamatan Wanasari Brebes mengikuti uji kompetensi santri Senin, (14/7/2025). Uji kompetensi yang berlangsung di aula pondok itu meliputi pengetahuan agama Islam dan baca Qur’an.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui input santri terkait kemampuan pemahaman keagamaan dan baca Qur’an sebelum mengikuti pembelajaran di Pesantren dengan sistem klasikal dan sorogan,”terang koordinator kegiatan Akhmad Sururi.
Sururi mengatakan bahwa kegiatan sangat penting karena tidak semua santri baru memiliki kemampuan yang sama. Mereka memiliki latar belakang yang berbeda. Ada yang sudah pernah di Pesantren, ada yang sama sekali belum mengenal tradisi pesantren. Melalui kegiatan ini nantinya akan di kelompokan dalam pembelajaran di Pesantren Al Fattah.
” Uji Kompetensi Santri Baru ini menjadi program akademik di PP Al Fattah Tegalgandu. Melalui kegiatan ini kita mengetahui sejauh mana kemampuan santri terkait dengan pengetahuan agama Islam dan tradisi pesantren.”ujarnya.
Ia menilai santri baru memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda, dengan lingkungan di rumah yang berbeda pula. Lebih dari itu, ada juga yang pernah mondok dan ada yang belum mengenyam pendidikan pesantren.
“Melalui kegiatan uji kompetensi akademik santri akan diketahui kemampuan personal masing-masing santri. Kemudian untuk selanjutnya akan dibagi dalam beberapa kelompok pembelajaran,”kata Akhmad Sururi.
Gus Syaffa panggilan akrab KH Musyaffa Lc selaku pimpinan PP Al Fattah menandaskan bahwa kegiatan Uji Kompetensi Santri merupakan langkah awal yang dilakukan oleh bidanng akademik pondok sebelum mereka mengikuti kurikulum pembelajaran di Pesantren.
“Santri di Al Fattah untuk pagi sampai siang mengikuti pembelajaran formal SMP dan SMA. Adapun untuk sore hari dan malam hari fokus kegiatan Pesantren yang meliputi pengajian Qur’an bin nadzar dan bil ghoib dan pembelajaran kitab kuning ala Pesantren.”imbuhnya.
Bagi santri baru yang belum bisa membaca Qur’an disediakan pembelajaran Qur’an dengan metode Iqro. Ditegaskan, Pondok Pesantren Al Fattah lebih menekankan terhadap baca Qur’an dan pengetahuan dasar keagamaan berbasis kitab kuning.
“Akhir Tahun kemarin, alhamdulillah sudah mewisuda Qur’an Binadzar dan Juz Amma bil Ghoib. Disamping pengetahuan baca Qur’an ,santri juga belajar kitab kuning tingkat dasar seperti Safinah dan Mabadi Fiqih. Ini untuk mereka yang baru nyantri.
“Adapun untuk santri yang sudah pernah mondok atau lulusan Pondok Pesantren lainnya, disini disediakan kelas Fathul Qorib dan beberapa kitab lainnya,” tutur Alumni Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri.
Gus Syaffa juga menambahkan kegiatan Pesantren Al Fattah setiap malam Rabu ada kegiatan pengajian kitab kuning, mulai Tafsir Munir, Hikam, Fathul Mu’in dan Samail Muhamadiyah yang dibuka untuk jamaah umum juga santri mukim yang sudah dewasa.
“Kegiatan ini sudah berjalan memasuki tahun yang kedua. Setiap malam Ahad Kliwon di aula Pondok Pesantren Al Fattah juga diselenggarakan Semaan Qur’an sekaligus Mujahadah Dzikrul Ghofilin untuk jamaah umum.”jelasnya.
Perlu diketahui bahwa Pondok Pesantren Al Fattah di bawah pimpinan Gus Syaffa membuka penerimaan santri baru tahun Pelajaran 2025/2026. Kegiatan pendidikan formal SMP dan SMA Al Fattah dilaksanakan pagi sampai siang dengan pembiasaan ibadah dan tadris Qur’an pada jam nol Pelajaran. Seluruh murid SMP dan SMA dibimbing praktek ibadah dan baca Qur’an oleh para alumni Pesantren.(lis/adb)