Perkuat Kesiapsiagaan Bencana, Relawan NU Kudus Tegaskan Satu Komando Satu Barisan untuk Kemanusiaan

0
403
Pengurus MWCNU Dan relawan NU menerima bibit pohon sawo sebagai simbol merapatkan satu barisan untuk kemanusiaan

KUDUS,Suaranahdliyin.com – Relawan Nahdlatul Ulama (NU) kabupaten Kudus mengokohkan barisan guna memperkuat koordinasi antarlembaga dan kesiapsiagaan terhadap bencana. Mereka mempertegas satu komando satu barisan untuk kemanusiaan.

Hal demikian terlihat dalam penutupan penutupan Jambore Relawan NU sekaligus Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Bencana Meteorologi 2025,  Sabtu, (6/22/2025). Kegiatan yang diadakan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kudus ini dipusatkan di Gedung MWC NU Dawe dan Lapangan Desa Piji Wetan, Lau, Kecamatan Dawe.

Apel dipimpin Komandan Apel Muhammad Chairil Wafa itu dihadiri oleh Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah KH.Mandzur Labib, ketua LPBI NU Jateng M. Pudji Wibowo; Wakil Polres Kudus; Wakil Dandim Kudus; ; BPBD Kabupaten Kudus; Komandan Bagana Zainuri; LP Ma’arif; PC Ansor; PC IPNU–IPPNU; Satkorcab Garfa; Sekretaris Pagar Nusa Kudus Joni Prabowo; Kapolsek Dawe Budianto; MWC NU seluruh Kabupaten Kudus; serta para tokoh masyarakat.

Dalam laporan panitia, Ketua panitia Imam Sagiman menyampaikan bahwa Kudus merupakan wilayah dengan kerentanan tinggi terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang, hujan ekstrem, hingga tanah longsor di kawasan perbukitan.

“Memasuki akhir tahun, intensitas hujan meningkat sehingga menuntut kesiapsiagaan seluruh elemen masyarakat, termasuk NU yang memiliki jaringan kerelawanan luas.”ujarnya.

Ia menjelaskan apel gelar pasukan ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan relawan NU, memperkuat koordinasi lintas lembaga, memastikan kesiapan personel dan perlengkapan.

“Yang tak kalah penting untuk menyatukan langkah seluruh badan otonom dan lembaga NU dalam menghadapi potensi bencana,”tandas Imam.

Relawan NU sedang simulasi pemadaman api di dapur

Ketua LPBI NU Jawa Tengah, Wibowo, dalam amanatnya memaparkan potensi kerawanan bencana di Kudus berdasarkan hasil diskusi dengan para ahli kebencanaan dari Undip dan Unissula. Ada dua sesar aktif yang melintasi wilayah Kudus sehingga potensi gempa bumi tidak boleh diabaikan.

“Karena itu, kesiapsiagaan bukan pilihan, melainkan kebutuhan.”tegasnya.

Ia mengapresiasi LPBI NU Kudus yang telah menyelenggarakan Jambore Relawan sebagai bentuk penguatan kapasitas relawan. Wibowo juga menegaskan bahwa para peserta memiliki tanggung jawab moral untuk menularkan kemampuan dan semangat kerelawanan hingga tingkat ranting dan anak ranting NU.

“Seluruh relawan supaya menjaga soliditas organisasi agar siap bergerak ketika masyarakat membutuhkan, baik dalam kondisi darurat maupun situasi kemanusiaan lainnya.”ajaknya.

Pada kesempatan itu dilakukan penyerahan bibit pohon sawo oleh Pengurus Wilayah NU Peduli Jawa Tengah kepada MWC NU se-Kabupaten Kudus. Penyerahan ini menjadi simbol sawu shufufakum, yakni ajakan untuk merapatkan barisan seluruh badan otonom dan lembaga NU.

“Simbol ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya kekompakan dan kesiapsiagaan bersama, terutama ketika terjadi bencana, agar seluruh elemen NU dapat bergerak cepat, saling mendukung, dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.”ujar Wibowo.

Setelah apel, Relawan Peduli NU Kabupaten Kudus  menyuguhkan pertunjukan simulasi kesiapsiagaan yang meliputi simulasi evakuasi gempa bumi (SPAB) oleh siswa-siswi MI NU Hidayatul Mustafidin, simulasi kebakaran skala rumah tangga, serta simulasi evakuasi howling menggunakan teknik penyelamatan vertikal atau rope access.

Para juara lomba dalam Jambore Relawan NU

Rangkaian acara dilanjutkan dengan pengumuman pemenang lomba dalam Jambore Relawan NU Kudus. Untuk kategori Lomba LCT, Juara I diraih MWC NU Dawe, Juara II MWC NU Kota, dan Juara III MWC NU Jati. Untuk Lomba Ascending & Descending (SRT), Juara I diraih MWC NU Kota, Juara II MWC NU Gebog, dan Juara III MWC NU Kaliwungu.

Pada Lomba Yel-Yel, Juara I diraih MWC NU Undaan, Juara II MWC NU Kota, dan Juara III MWC NU Kaliwungu. Lomba Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) dimenangkan MWC NU Kota sebagai Juara I, disusul MWC NU Gebog sebagai Juara II, dan MWC NU Undaan sebagai Juara III.

Adapun Juara Umum Jambore Relawan NU Kudus 2025 diraih oleh MWC NU Kota sebagai Juara Umum I, MWC NU Undaan sebagai Juara Umum II, dan MWC NU Kaliwungu sebagai Juara Umum III.

Kegiatan diikuti 300 peserta dari berbagai banom dan lembaga, di antaranya MWC NU, Muslimat, Ansor, Banser, Fatayat, GARFA, IPNU–IPPNU, CBP–KPP, LP Ma’arif, LKNU, LAZISNU hingga Pagar Nusa.
Kegiatan diakhiri dengan doa penutup dipimpin Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah sekaligus KH Mandzur Labib.(yuliana/adb)

Comments