
PEKALONGAN,Suaranahdliyin.com – Meski memiliki kedekatan dengan pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU) harus tetap berani bersikap kritis. Termasuk pula menawarkan rancangan kebijakan baru yang lebih berpihak kepada masyarakat terutama warga NU.
Hal itu disampaikan ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Abdul Ghaffar Rozin dalam pembukaan Muktamar Ilmu Pengetahuan III di STAIN Pekalongan, Ahad (16/11/2025).
Gus Rozin mengatakan NU di berbagai tingkatan belakangan hampir semuanya akrab dengan pemerintah pusat atau daerah. Namun, pihaknya tidak melarang keakraban tersebut lantaran bekerja sama boleh dengan siapa saja.
“Tetapi, keberanian melakukan kritikan dan tawaran kebijakan kepada pemerintah menjadi sebuah keharusan,”tandasnya.
Pengasuh pondok pesantren Maslakul Huda Kajen ini mengingatkan NU sekarang menemukan momentum menyumbangkan banyak kadernya sebagai pejabat kepala daerah maupun pejabat kampus. Kendati begitu, NU tidak boleh meninggalkan spirit pengembangan masyarakat.
“Ada tiga stakeholder terbesar NU yang membutuhkan perhatian lantaran ekosistemnya bermasalah akibat adanya problem struktural kebijakan. Yakni, masyarakat petani, masyarakat nelayan dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM),”ungkap Gus Rozin.
Kehadiran NU pada permasalah itu, kata dia menjadi sebuah kebutuhan yang sangat penting untuk menawarkan terobosan kebijakan untuk memecahkan problem sosial.
“Karena apapun kebijakan (pemerintah) yang keliru dan dijalankan secara masif dan struktural, akan sangat merugikan masyarakat, terutama di Jawa Tengah,”katanya.
Gus Rozin mengajak pengurus lembaga PWNU dan PCNU kabupaten/kota untuk fokus kepada agenda dan program kerja masing-masing serta melakukan pemberdayaan organisasi dan masyarakat.
“Kita tidak usah menengok atau melihat turbulensi yang terjadi di atas, jalankan saja program kerja yang telah disepakati dalam rapat kerja,”harapnya.
Muktamar Ilmu Pengetahuan PWNU Jawa Tengah diikuti ratusan peserta dari PCNU,kabupaten/kota Pondok Pesantren, Ma’had Ali, Rektor UIN, Unwahas dan pengurus Lakpesdam NU se-Jawa Tengah,(adb/ros)








































