KUDUS, Suaranahdliyin.com – Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Cabang Kudus, Dr. H. Kisbiyanto, M.Pd., dosen yang baik dan inspiratif tidak hanya yang bisa pidato, tetapi juga melalui penelitian.
Hal itu mengemuka dalam bedah buku “Sedulur Sikep Menggugat” di Aula Kantor PCNU Kabupaten Kudus, Ahad (11/03/18). “Pak Barkah ini menurut saya sangat inspiratif dan dinantikan pencerahannya,tidak hanya lewat pidato tetapi juga penelitiannya,”ujar Kisbi memuji Wakil Ketua PCNU Kudus itu.
Menurut Kisbi, buku ini menarik sebab menunjukkan fakta perjuangan sedulur sikep untuk berani mempertahankan haknya sebagai warga negara. Penelitian yang dilakukan juga mendalam dan obyektif mengkritisi penerapan undang-undang di Indonesia.
“Kalau di era orde baru buku ini bisa dibilang subversif karena sifatnya mengkritisi, melawan negara,” lanjutnya dalam acara yang dibuka ketua PCNU Kabupaten Kudus, H. Abdul Hadi M.Pd.
Dalam buku ini, ada beberapa hal penting dan harus diketahui oleh masyarakat sekarang yaitu soal keberanian membela kebenaran. Secara jumlah masyarakat sedulur sikep tergolong minoritas, tetapi mereka berani bertahan dan bersuara untuk menyelamatklan kelestarian pegunungan Kendeng utara.
Senada, Rektor Universitas Muria Kudus, Dr. H. Suparnyo, S.H, M.S., mengatakan inspirasi Subarkah ini juga dirasakannya sejak pertama kali kenal di UMK. Menurutnya, Subarkah termasuk orang yang dibutuhkan banyak orang sebab dedikasinya.
“Beliau ini termasuk orang berpengaruh yang banyak sekali jabatannya, baik di Kudus maupun kancah Nasional, di antaranya Wakil Ketua PCNU, MUI dan sebagainya,” ujar Rektor yang pada kesempatan itu didaulat sebagai moderator.
Bedah buku itu, selain menghasilkan banyak masukan, tak terkecuali dari tokoh Sedulur Sikep Kudus, Budi Santoso, sekaligus ‘’melacak’’ inspirasi dari buku karya Dr. Subarkah SH. M.Hum, wakil ketua PCNU Kudus yang juga wakil rektor IV UMK itu. (rid, il, lam, gie, luh, adb/ ros)
