
GRESIK, Suaranahdliyin.com – Rasa hormat umat Islam Indonesia terhadap para wali dan ulama, selalu dijaga dengan baik. Bahkan jauh sepeninggal para wali, umat Islam pun masih memberikan penghormatan yang baik.
Pernghormatan kepada para wali dan ulama, itu diwujudkan dalam tradisi menziarahi makam para tokoh tersebut, khususnya kepada Walisongo yang berjasa besar mengembangkan dakwah Islam di tanah Jawa.
Tak pelak, setiap hari, makam para wali, khususnya Walisongo di Tanah Jawa, tidak terkecuali makam Kanjeng Sunan Giri (menantu Kanjeng Sunan Ampil) di Kabupaten Gresik.
Saat Suaranahdliyin.com berkunjung, Ahad (15/7/2018) kemarin, para peziarah silih berganti datang. Pagi, siang dan malam tak pernah putus umat Islam dari berbagai datang untuk berziarah.
Ali, salah satu petugas di makam Kanjeng Sunan Giri, mengatakan, peziarah kini sudah mulai ramai lagi. ‘’Usia Lebaran Idul Fitri, para peziarah semakin ramai. Setiap hari, ribuan peziarah yang datang, tak kurang dari dua ribu peziarah,’’ katanya.
Noor Aflah, salah satu peziarah, mengatakan, ziarah ke makam Sunan Giri serta para wali dan ulama yang sering dilakukannya, adalah untuk memberikan hormat sekaligus untuk tabarrukan.
‘’Ziarah, kalau dikatakan bid’ah, maka itu adalah bid’ah yang hasanah. Karena dengan ziarah, maka kita akan selalu teringat akan kematian, sehingga kita pun senantiasa berusaha menjadi pribadi yang baik, karena amal perbuatan yang kita kerjakan di dunia, akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat,’’ tuturnya. (ros)