BOYOLALI, Suaranahdliyin.com – Madrasah Diniyah (Madin) Tahfidzul Quran Suruhan, Karangjati, Wonosegoro, Boyolali menyelenggarakan ziarah ke makam pendiri Pesantren Raudlatut Thalibin Susukan, Kabupaten Semarang, KH Danusyiri, belum lama ini.
Kepala Madin Tahfidzul Quran Sholikin mengatakan, ziarah makam guru, kiai, dan ulama menjadi pengingat keteladanan perjuangan mereka dalam berkhidmah kepada agama dan warga.
“Pesantren Raudlatut Thalibin adalah tempat menimba ilmu saya dan beberapa ustadz madin lain. Karenanya santri madin kami ajak ziarah untuk mengenang, mendoakan, dan semoga mendapat inspirasi serta keberkahannya,” tuturnya.
Dia menyamaaikan, peserta ziarah sebanyak 87 peserta terdiri atas santri, wali santri, dan ustadz. Selain makam KH Danusyiri juga ke makam Kiai Umar atau Kiai Imam Puro Susukan.
“Kiai Imam Puro adalah ayah dari Simbah Siradj Solo. Kiai Siradj masyhur sebagai ulama yang shalih dan memiliki banyak karamah. Kiai Imam Puro bergaris keturunan Syeikh Hasan Munadi yang dimakamkan di Desa Nyatnyono, Ungaran, Kabupaten Semarang,” jelasnya.
Ketua panitia ziarah, Luthfi Hakim, mengapresiasi segenap panitia atas kerja sama dari wali santri dan ustadz, sehingga ziarah bisa terlaksana, ditambah dengan wisata bagi santri.
“Dengan ziarah serta mendengar cerita perjuangan kiai dan ulama semoga menambah semangat masuk pesantren atau mencari ilmu yang akhirnya menjadi anak shalih – shalihah,” ujar Luthfi yang juga pernah belajar di Pesantren Raudlatut Thalibin.
Salah satu santri madin Tahfidzul Quran, Faris, mengaku senang dengan diadakannya ziarah dan wisata bermain renang. “Saya senang bisa ziarah dan bermain renang,” katanya di sela renang di ekowisata berbasis edukasi Tlatar Boyolali. (siswanto ar/ ros, adb, rid)