KUDUS, Suaranahdliyin.com – SMP 1 Jekulo, Kabupaten Kudus menyelenggarakan outing class, Kamis (7/3/2024). Pada outing class ini, peserta didik diajak untuk mengunjuk Pondok Pesantren Al Yasir, Jekulo.
Outing class dimaksudkan untuk menjalin silaturahmi dengan lembaga pendidikan tradisional berbasis pesantren khususnya di Kecamatan Jekulo, untuk mengetahui sejarah dan budaya yang berkembang di Tengah-tengah masyarakat.
Didampingi oleh para guru pembimbing, outing class SMPN 1 Jekulo itu diikuti oleh peserta yang cukup banyak, yakni sekira 85 peserta. Ada dua fasilitator yang dihadirkan pada kesempatan itu, yakni KH Ahmad Saiq dan KH A Hamdi Asmu’i. Nampak pula salah satu pengasuh Pondok Al Yasir lain; Gus Muhammad Mujab.
Usai paparan dan tanya jawab, sebuah pertanyaan dilontarkan oleh salah satu peserta didik. Yakni terkait apa ciri khas budaya sosial masyarakat kauman Jekulo dari masyarakat pada umumnya.
Menurut Gus Mohammad Mujab, budaya santri dan pesantren, yaitu idza utliqa pesantren fi Kudus al muradu bihi Pondok Mbareng. (Ketika diucapkan secara umum pesantren di Kudus, yang dimaksud adalah Pondok Mbareng/ Jekulo),” jelasnya mengutip apa yang pernah disampaikan KH Maemoen Zubair.
Gus Mohammad Mujab pun berkisah, terkait budaya santri, bahwa ada salah satu temannya yang awam dan kurang bisa mengaji, suatu hari ia main ke pondok pesantren di kota lain. “Saat waktu salat, oleh kiai pesantren yang dikunjungi, teman disuruh ngimami salat, hanya karena teman saya itu orang Jekulo,” ujarnya sembari tersenyum mengenang kisah tersebut. (gie, ros/ rid, adb)