
KENDAL, Suaranahdliyin.com – Ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (PP) GP Ansor H. Addin Jauharudin saat mengukuhkan Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kendal masa khidmat 2024-2028 di Alun-alun Kendal, Ahad (12/1/2025)
Dalam orasinya, Gus Addin, sapaan akrabnya, mengajak Banser Ansor Serba Guna (Banser ) menjadikan Tasbih dan tongkat sebagaii pegangan. “Tasbih dan tongkat merupakan dua simbol penting dalam sejarah berdirinya NU pada tahun 1926,”ujarnya.
Ia menguraikan tasbih melambangkan pengingat untuk selalu berdzikir kepada Allah SWT. Sebagai kader Ansor dan Banser, tugasnya tidak hanya mengurus organisasi, tetapi juga terus menjaga hubungan spiritual dengan Allah. Tasbih yang terdiri dari butir-butir yang disatukan oleh tali melambangkan persatuan.
“Butir-butir itu, walaupun kecil, menjadi kuat karena diikat bersama. Dan ada butiran yang lebih besar lagi, menandakan itu adalah pimpinan,”terangnya.
Lebih jauh Gus Addin sapaan akrabnya menjabarkan bahwa tasbih adalah simbol kekuatan organisasi yang terhubung melalui rantai komando, di mana anggota di bawah melaporkan kepada pimpinan.
“Semua kader diikat oleh nilai dan ideologi yang sama, maka jadilah rantai yang kokoh dan kuat,”tandasnya.
“Kader Ansor dan Banser memiliki nilai yang sama, satu keluarga. Jika satu anggota terluka, yang lain ikut merasakan. Jangan biarkan ikatan ini terkoyak oleh pihak-pihak yang mencoba memecah belah kita,”lanjut Gus Addin di hadapan 2025 personil Banser.
emetara tongkat, terang dia,melambangkan komando. Sebuah organisasi memerlukan pusat kendali yang memberikan instruksi dan arah gerakan. Itulah peran tongkat: memastikan organisasi berjalan dengan tertib dan terarah. Banser, sebagai satuan serbaguna, hadir untuk melayani negara dan masyarakat dalam segala situasi.
“Banser harus selalu siap 24 jam untuk memberikan bantuan di berbagai bidang. Maka dari itu, dibentuklah satuan-satuan khusus agar pelayanan kepada masyarakat dan negara lebih efektif.”tandas Gus Addin..
Tasbih dan tongkat , imbuhnya, adalah pegangan Ansor Banser sehari-hari. Ia mengajak mewujudkan pengabdian ini dengan sepenuh hati agar Allah SWT meridhoi setiap langkah perjuagan.
“Semakin banyak kader yang berhasil, semakin kuat organisasi ini dan semakin besar manfaatnya bagi masyarakat. Tanpa kader-kader yang tangguh, organisasi tidak akan mampu mencapai tujuannya,”tegasnya.
Gus Addin menyatakan dirinya adalah kader Ansor sejati, karena telah melalui proses kaderisasi sebagaimana sahabat-sahabat Ansor dan Banser lainnya.
“Menjadi bagian dari Ansor dan Banser adalah sebuah kehormatan besar, karena kita adalah manusia yang mulia yang dipilih untuk mengabdi,”ungkapnya.
Pengukuhan Satkorcab Banser yang dinakhodai oleh Primadiyanto ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kendal No: 001/PC.4X/SK.01/1/2025. (Firdaus Kurniawan/adb)