Kiai Said Aqil : NU Jaga Harmoni Agama dan Nasionalisme

0
1142

GROBOGAN, Suaranahdliyin.com – Ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siraj membuka secara resmi Konferensi Wilayah (Konferwil) XV NU Jawa Tengah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Ngroto Gubug Grobogan, Sabtu (7/7/2018).

Dihadapan ratusan peserta dan kiai, KH Said aqil menegaskan bahwa bangsa yang besar sangat membutuhkan kekuatan civil society (masyarakat sipil). Salah satu yang bisa mewakili civil society di Indonesia adalah Nahdlatul Ulama.

“NU (menurut survei LSI) memiliki 91 juta lebih anggota sangat ditunggu masyarakat indonesia dan internasional,”ujarnya.

Ia menegaskan NU dalam membangun bangsa sudah mantap memegang prinsip yang tidak bisa digeser yakni religius nasionalis, nasionalis religius. Kang Said menyebut pendiri NU KH Hasyim Asy’ari telah mampu mengharmonisasikan agama dan nasionalisme.

“Mbah Hasyim (waktu itu) sudah mengantisipasi jangan sampai Indonesia menjadi negara nasional sekuler. Karenanya, Hubbul wathan minal Iman,”tandas Kiai Said.

Kang Said yang lebih banyak mengurai sejarah perkembangan dunia islam ini mengutarakan gejolak perpecahan bangsa dunia akibat belum menyatu antara nasionalisme dan agama. Ditegaskan, nasionalisme dan agama di Indonesia tidak bisa dipermasalahkan.

“Seperti keputusan hasil Muktamar NU di Situbondo negara RI sudah final. Artinya, pintu gerbang negara Islam sudah tertutup.”tegasnya.

Indonesia, menurut Kang Said, sudah kuat. Karenanya, dia mengajak berlomba-lomba mengisi negara dengan nilai-nilai Islam.

“NU sampai hari ini menjadi mitra pemerintah sebagai pilar negara, bentengnya konstitusi,”tandasnya.

Pembukaan konferwil berlangsung lancar. Disamping Kiai Said, hadir juga para ulama, kiai dan umaro, politisi di Jawa Tengah. (gie,adb/ros)

 

 

 

 

Comments