
KUDUS, Suaranahdliyin.com – KH Raden Asnawi Kudus diibaratkan sebagai mutiara dalam bidang keilmuan dan hidmahnya. Sebab Mbah Asnawi termasuk murid dari Masyayikh Jawa yang tinggal di Mekkah.
Demikian itu disampaikan Wakil ketua umum PBNU KH Muhammad Zulfa dalam mauidhoh hasanahnya di acara tahlil umum peringatan haul ke-65 KH Raden Asnawi.
Meskipun sempat terjadi hujan yang cukup deras, pelaksanaan tahlil umum di makam KHR Asnawi komplek masjid Menara Kudus Rabu (18/01/2023) sore kemarin tetap berlangsung lancar dan hidmat. Diawali dengan pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an, sholat Asnawiyah, Qiroah surat Yasin, tahlil dan doa bersama, ditujukan sebagai kecintaan warga Kudus kepada KH Raden Asnawi dan para muasis pendahulu.
“Kegiatan tahlil umum ini telah mengumpulkan kita semua, menunjukkan kecintaan kita kepada nahdlatul ulama, kepada Mbah Hasyim Asy’ari dan kepada, KH Raden Asnawi Kudus,” ungkap KH Zulfa.
Lebih lanjut, Kiai Zulfa juga menceritakan sosok Mbah Asnawi dalam kitab Karangannya. Dikatakannya, Mbah Asnawi merupakan tokoh pejuang nahdlatul ulama yang satu zaman dengan Mbah Mahfud Termas.
Mbah Asnawi, lanjutnya, juga sangat layak diusulkan sebagai pahlawan nasional asal Kudus sebab perjuangannya, patriotisme dalam membela negara, memperjuangkan kemerdekaan dan kiprahnya mendirikan pesantren serta madrasah-madrasah.
“Mbah Asnawi jika diusulkan sebagai pahlawan nasional sudah sangat pantas, tinggal dikumpulkan dalil dan bukti-bukti, sebab murid-murid beliau sudah banyak yang diusulkan sebagai pahlawan nasional,” sambungnya.
Baginya, Mbah Asnawi layaknya mutiara ilmu. Sebab Mbah Asnawi juga menjadi salah satu penyokong berdirinya Nahdlatul Ulama di Indonesia. “Beliau sungguh laksana mutiara dalam hal keilmuan dan hidmahnya,” tandas KH. Zulfa.(sim/adb)