KUDUS,Suaranadliyin.com – Ruang lantai 2 MA NU AL-Hidayah Getassrabi, Selasa siang (2/10/2018) terlihat meriah. Ratusan pelajar NU dari madrasah favorit di Kudus jagong mendiskusikan sebuah tema menumbuhkan pertahanan informasi media melalui pelajar cyber NU.
Diskusi yang digelar Pimpinan Komisariat (PK) MANU Al-Hidayah ini menghadirkan narasumber Abu Hasan Asy’ari (wakil ketua PW IPNU Jateng) dan Triyas Putranto (Bendahara PC IPNU Kudus). Keduanya dalam memaparkan materi menyelingi game yang mampu membangun suasana diskusi.
Sebelumnya Kepala MANU Al-Hidayah H. Ahmad Muhyiddin membuka acara. Dalam sambutannya, Muhyiddin mengatakan pelajar sekarang sudah banyak tercemari oleh ‘setan gepeng’ android yang bisa memengaruhi prilaku dan sikap sehari-hari..
“Oleh karenanya, melalui acara ini diharapkan bisa menelurkan benih perubahan pola pemikiran yang lebih terarah” tandasnya.
Dengan dipandu moderator ketua PAC IPPNU Kec. Gebog Munfarihah, Abu Hasan Asy’ari menilai pelajar bukan hanya pengguna meda sosial tetapi telah menjadi penyaji di dalam media sosial. Karenanya, dalam bermedsos harus berusaha meraih follower (pengikut) yang banya.
“Followers ibaratnya santri atau pengikut dari akun tersebut. Semakin banyak followers semakin kuat pertahanan di media sosial yang kita miliki,”ujarnya seraya mengkritik aktivis yang memiliki sedikit followers.
Sementara Tiyas Putranto lebih banyak mengurainya dengan sebuah game/kuis untuk memancing respon audien yang sebagian besar pelajar NU ini. Dikatakan, Cyber medsos sangat perlu dimengerti supaya tidak ketinggalan zaman.
“Mendekatkan yang jauh menjauhkan yang dekat, dalam berbagai pertemuan adalah bentuk cyber media yang kita rasakan sekarang” jelasnya.
Jagong diskusi cyber media sosial ini sangat gayeng Para peserta sangat merespon pada sesion tanya jawab. Hingga sore, waktu jagong tidak terasa sampai pada akhrinya moderator menutup diskusi.(roid/adb)
