Jadikan Nilai-Nilai Aswaja Napas Berkhidmat

0
932
Abdul Wahid menyampaikan paparan dalam paparan

BOYOLALI, Suaranahdliyin.com – Kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor telah berkiprah di berbagai tempat, baik di instansi pemerintah maupun swasta. Diharapkan, nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) tetap menjadi napas mereka, di masing-masing tempat kerja atau berkhidmat.

“Kader GP Ansor harus militan ala Ahlussunnah wal Jamaah. GP Ansor menjadi pesantren berskala nasional bahkan internasional. Tempat belajar, bekerja, dan berkhidmat. Hasilnya, banyak senior eksis di masing-masing tempat kerjanya. Ini yang harus diapresiasi,” tutur ketua kaderisasi Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Boyolali, Abdul Wahid.

Dia menegaskan hal itu dalam refleksi Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-88 GP Ansor di Pesantren Hidayatul Mustarsyidin Sempu, Andong, Sabtu-Ahad (23 – 24/4/2022) lalu. Menurutnya, nilai-nilai keansoran harus terus-menerus menjadi ruh, napas, dan energi bagi kader GP Ansor di berbagai ranah kehidupan.

Lebih lanjut dia menyampaiikan, tantangan GP Ansor – Banser ke depan semakin besar. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang. Namun dalam menghadapinya mesti tetap menggunakan citra diri (muru’ah) Ansor yang tawadlu dan berakhlakul karimah dalam berkhidmat di masyarakat.

“Mengapa kita yang memiliki jumlah anggota Banser tiga kali lipat militer Indonesia, tapi tidak ada keinginan untuk menjadi bughat (pemberontak)? Karena kultur kita adalah santri yang menjaga ajaran Ahlussunnah wal Jamaah,” ungkapnya.

Ditambahkannya, negara harus memayungi semua. Konsep Islam itu rahmatan lil alamin, bukan rahmatan lil muslimin. “Seluruhnya harus bisa menangkap cahaya kedamaian dan keramahan Islam,” tuturnya.

Pergantian Kepemimpinan

Selain itu, ia menjelaskan mengenai pergantian kepemimpinan dalam GP Ansor, tingkat kabupaten atau Konferensi Cabang (konfercab), misalnya, jangan hanya fokus mengganti sesok ketuanya. Namun bagaimana nilai-nilai Aswaja serta keansoran-kebanseran, yang harus tetap tertanam dan menjadi ruh perjalanan organisasi.

Sedang Ketua PC GP Ansor Boyolali, Husein Ahmadi, menyampaikan, peringatan Harlah ke-88 GP Ansor ini agar meningkatkan semangat baru dalam berkiprah dan berkhidmat. “Bagaimana merasakan pahit dan getirnya melaksanakan amanat organisasi. Tapi saya yakin sahabat semua tidak pernah lelah. Semoga keberkahanlah yang akan kita dapatkan,” harapnya.

Dalam rangkaian Peringatan Harlah GP Ansor Boyolali, juga diadakan sarasehan yang mengundang para senior GP Ansor Boyolali. “Ini untuk menyambung rasa dan sanad Ansor – Banser di Boyolali,” kata Husein.

Kasatkorcab Banser Boyolali masa khidmat 2010 – 2014, Ribut Budi Santoso, pada kesempatan yang sama menyampaikan tiga pesan almarhum KH Subur Aditama, yakni menjadi orang atau kader organisasi itu harus sabar, tidak grusa-grusu, dan tidak gampang emosi. (siswanto ar/ ros, adb)

Comments