
KUDUS, Suaranahdliyin.com – Seorang ibu memiliki peran penting dalam keluarga. Terutama mengasuh dan menjaga anak-anaknya.
Hal itu disampaikan Muballighah Nyai Hj. Nur Latifah saat mengisi mauidhah hasanah pada acara Halalbihalal PKK desa Ngemplak Undaan Kudus, di Balai Desa setempat, Jum’at Sore (19/4/ 2024).
Nyai Nur Latifah mengatakan kaum ibu sudah sangat berpengalaman karena masuk dalam Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga. Tetapi upaya menjaga anak anak harus lebih ditingkatkan kewaspadaannya agar tidak terjerumus pada perilaku yang menyimpang.
“Tingkatkan pengawalan anak dengan membekali pondasi ilmu, iman, dan ihsan,” tandasnya.
Ia menjelaskan setiap ibu sudah berikhtiyar dengan menyekolahkan anak dan memberikan ruang untuk berthalabul ilmi serta memantau perkembangan segi keilmuan anak Hal. Itu juga perlu menanamkan keimanan dalam jiwa anak-anak untuk selalu mengingat Tuhannya yaitu Allah.
“Apa yang kita lakukan, Allah selalu melihat dan malaikat mencatat. Ketika bunda tidak melihat tidak khawatir karena Allah melihat ananda,”imbuh pengurus Anak Cabang Muslimat NU Undaan ini.
Ikhtiyar lainnya, terang Nyai Nur, mendidik anak dengan kebaikan (ihsan). Ia mengajak kaum ibu selalu berbuat baik dalam setiap perbuatan.
“Berbuat baik imbasnya akan bisa dirasakan sendiri, betapa bahagianya berbuat baik.Ternyata sangatlah manis ketika berbuat baik”ujarnya.
Nyai Nur juga menyampaikan bahwa seorang ibu harus mau tirakat untuk anaknya supaya bisa menjadi lebih baik. Ia.memberkka perumpamaan induk ayam bertelur, kenapa yang keluar telur bukan anak ayam seperti induknya.
“Maka si induk rela mengerami sampai 21/23 hari sehingga telur bisa pecah dan keluarlah anak ayam yang persis seperti induknya. Kita sebagai seorang ibu, harus mampu seperti itu”tegasnya.

Ia berpesan jangan menunda-nunda tirakat untuk putra putri tercinta. Para ibu bisa melaksanakan tirakat sesuai kemampuan seperti berpuasa atau gemar membaca al-Qur’an.
“Bahkan biasakan bershalawat atas Nabi untuk kebaikan keluarga terutama putra putri kita.”pesan Nyai Nur yang juga pengurus Ikatan Haji Muslimat NU Undaan.
Walaupun ceramahnya berlangsung hanya sekitar 30 menit, namun terasa begitu khidmat. Sekali-kali Nyai Nur memberikan selingan guyonan untuk mencairkan suasana saat terasa sunyi dan serius.
Di tengah-tengah jamaah PKK, hadir pula ketua Tim penggerak PKK desa Ngemplak Hj. Zubaedah (ibu kepala desa).(Ely F/adb)