
SEMARANG, Suaranahdliyin.com – Sebagai wujud kepedulian sosial kepada sesama, GP Ansor menyerahkan santunan kepada puluhan anak yatim dan kalangan dhuafa. Santunan dilaksanakan tepat 10 Muharram 1442 H di Pondok Pesantren Edi Mancoro, Tuntang, Kabupaten Semarang, Sabtu (29/8/2020).
Santunan diserahkan langsung Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, di sela – sela pelantikan Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Semarang masa khidmat 2020-2024.
“Kepedulian kita kepada sesama yang membutuhkan, terutama anak yatim dan dhuafa jangan sampai putus. Ini kewajiban umat muslim, terutama bagi yang berkelebihan rizki. Apalagi di tengah kondisi di tengah pandemi Covid-19 yang serba sulit sekarang, santunan ini sangat membantu adik-adik kita yang yatim dan para dhuafa,” katanya.
Gus Yaqut berpesan kepada para yatim untuk rajin belajar dan mengaji sebagai bekal masa depan dan tidak mudah putus asa dalam meraih cita-cita. Dia juga meminta para anak yatim agar selalu memuliakan orang tua, khususnya ibu.
“Semoga bermanfaat, ya, uangnya. Terus belajar, jangan mudah putus asa, hormati ibu dan muliakan. Semoga cita-cita kelak tercapai,” ungkapnya.
Sementara itu, pelantikan PC GP Ansor dihadiri Gus Yaqut dan jajaran pimpinan PP GP Ansor, pimpinan PW GP Ansor Jateng Sholahudin Aly, Bupati dan Wakil Bupati Semarang, Ketua dan Rois Syuriah PCNU Kabupaten Semarang beserta banom-banom, Kapolres Semarang, serta para kader GP Ansor dan Banser.
Ketua PP GP Ansor yang juga Korwil Jateng, Mujiburrohman, dalam sambutannya meminta para kader GP Ansor untuk teguh memegang empat karakter pemuda. Yakni, karakter kepemudaan, kerakyatan, keindonesiaan, dan karakter keislaman.
Menurutnya, kader GP Ansor dan Banser harus selalu memiliki jiwa muda dengan semangat menyala penuh optimisme. “Karakter kedua, karakter kerakyatan. Kader Ansor dan Banser harus bermanfaat bagi rakyat sekitar, menolong sesama tanpa membeda-bedakan latar belakang. Misalnya dalam penanganan Covid-19,” ujarnya.
Sedangkan karakter keindonesian, lanjutnya, mengharuskan para kader GP Ansor – Banser berada di garis terdepan terhadap semua ancaman bagi keberlangsungan tegak berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Terakhir, karakter keislaman menuntut para kader untuk menebarkan kedamaian, mendakwahkan Islam ahlusunnah wal jamaah annahdliyah yang adem dan sejuk,” tuturnya. (ros, mail, gie/ luh, adb, rid)