
SOLO, Suaranahdliyin.com – Pembukaan Pekan Olahraga dan Seni Nahdlatul Ulama 2023 tingkat nasional berlangsung malam tadi di Gelanggang Olahraga Sritex Arena Surakarta, Senin (16/1/2023).
Tahun ini, Porseni NU menjadi bagian dalam rangkaian peringatan 1 abad Nahdlatul Ulama. Dengan mengangkat tema “Merawat raga, memperkuat bangsa untuk membangun peradaban dunia”, Porseni NU 2023 bakal menjadi ajang bagi generasi muda nahdliyin untuk menyongsong abad kedua NU.
Gelaran porseni yang diikuti dari kalangan muda NU baik pelajar, santri dan mahasiswa, semuanya guyub dalam mengawal generasi muda NU sebagai bentuk hidmah dan perjuangan memajukan Nahdlatul Ulama.
Ketua Panitia Pelaksana, H Nusron Wahid dalam sambutannya melaporkan, kegiatan ini akan mempertemukan antara solidaritas, soliditas dan persaudaraan tiga unsur penting, yakni pelajar, santri dan mahasiswa.
Kegiatan porseni NU bakal berlangsung selama satu minggu, mulai tanggal 14 Januari sampai 21 Januari 2023. Agenda porseni bakal ditutup dengan puncak acara jalan sehat bersama puluhan ribu pelajar, santri dan mahasiswa se Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pihaknya meminta para atlet dari Sabang sampai Merauke untuk bertanding di Porseni NU secara sportif dan menggembirakan. Sesuai dengan esensi dari porseni itu sendiri yaitu berolahraga, berseni dan bergembira.
“Porseni ini dalam rangkaian satu abad NU, sehingga tema kita adalah merawat raga, memperkuat bangsa untuk peradaban dunia,”ungkapnya.
Porseni tingkat nasional ini akan mempertandingkan empat cabang lomba dalam bidang olahraga, yakni sepakbola, bola voli, bulu tangkis dan pencak silat. Sedangkan dalam bidang seni akan mempertandingkan tiga cabang lomba, yakni Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ), dan Lalaran hifdzul alfiyah (menghafal kitab alfiyah).
Panitia juga telah mempersiapkan dua side event dan berbagai venue untuk memeriahkan rangkaian acara Porseni NU 2023.
Sementara itu, Menteri BUMN Republik Indonesia, Erick Tohir yang berkesempatan membuka acara ini memberikan apresiasi dan berharap kegiatan Porseni NU dapat berlangsung tiga tahun sekali.
“Karena ini adalah pondasi kebangsaan, jadi generasi muda kita harus mendukung perhelatan porseni ini,” kata dia.
Dirinya juga berpesan, sebagai bagian dari generasi bangsa, NU harus selalu adaptif menghadapi perubahan. Sebab, kata dia, unruk bisa memberikan sumbangsih terhadap negara, jangan sampai santri dan pelajar tidak mengenal perubahan teknologi untuk kemajuan bangsa.
“Keluarga besar NU harus bisa setara supaya bisa memberikan sumbangsih pemikiran, tenaga untuk mendorong Indonesia agar biaa bersaing dengan bangsa lain ke depannya,”pesannya.(sim umi, rid, adb/ros)