KUDUS,Suaranahdliyin.com – Dalam upaya mewujudkan komitmen menjaga kelestarian lingkungan, pemuda Desa Gondosari kecamatan Gebog Kudus melaunching Gerakan 1.000 Biopori, Ahad (20/12/2025) Kegiatan yang diinisiasi Gerakan Pemuda (GP) Ansor Gondosari menjadi langkah strategis dalam mendorong terciptanya lingkungan desa yang sehat, lestari, dan berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakat.
Ketua GP Ansor Desa Gondosari.Elfan Suprasetiyo menjelaskan Gerakan 1.000 Biopori dirancang sebagai solusi ramah lingkungan untuk meningkatkan daya serap air tanah, meminimalisasi potensi genangan, serta mendukung pengelolaan sampah organik rumah tangga secara efektif.
“Launching kegiatan dilaksanakan di kediaman Bapak Selamet Kasmudi, Ketua RT 2 RW 9 Desa Gondosari, yang sekaligus ditetapkan sebagai wilayah percontohan penerapan biopori,”terangnya.
Ia menerangkan penetapan wilayah ini diharapkan dapat menjadi model awal dalam implementasi gerakan biopori di seluruh wilayah Desa Gondosari secara bertahap.Kegiatan ini terselenggara melalui kolaborasi dan sinergi berbagai unsur, meliputi Pemerintah Desa Gondosari, Karang Taruna Sari Utomo Gondosari, serta Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) Desa Gondosari.
“Kolaborasi lintas elemen tersebut mencerminkan kuatnya semangat kebersamaan dan gotong royong dalam pembangunan desa yang berwawasan lingkungan,”tandas Elfan.
Melalui gerakan ini, GP Ansor Desa Gondosari menegaskan perannya sebagai motor penggerak kepedulian sosial dan lingkungan, sekaligus mitra strategis pemerintah desa dalam mewujudkan pembangunan desa yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan hidup.
Sekretaris Desa Gondosari Zainudin yang mewakili Kepala Desa menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap inisiatif pemuda Gondosari yang digagas oleh GP Ansor. Menurutnya, gerakan ini merupakan langkah konkret dan visioner dalam upaya merawat bumi serta menjaga kelestarian lingkungan Desa Gondosari.
“Gerakan 1.000 Biopori ini tidak hanya berhenti pada kegiatan seremonial, namun dapat menjadi gerakan berkelanjutan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat luas. Dengan demikian, kesadaran lingkungan dapat terus tumbuh dan mengakar di tengah kehidupan masyarakat desa.ungkapnya.
Pemateri Syamsul Ma’arif menjelaskan ke warga tentang arti, manfaat dan pentingnya biopori. Tak hanya sosialisasi saja akan tetaoi warga diajak untuk langsung praktek cara pembuatan dan pengaplikasian biopori tersebut.
Dan sebagai langkah kongkrit warga yang hadir dibagikan bahan biopori tersebut secara gratis, dengan tujuan untuk bisa diterapkan dirumah masing-masing.(rls/adb)
