KUDUS, Suaranahdliyin.com – PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Bae mengadakan Latihan Kader Muda (LAKMUD) di SMK Duta Karya, Ahad (24/12/17). Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kecamatan Bae, Hermawan Hidayatullah, mengatakan kegiatan ini penting guna merawat ajaran ahlussunnah wal jama’ah.
“Lakmud ini adalah proses atau jenjang pengkaderan untuk mencari kader baru di IPNU IPPNU yang sadar, tanggap dan mengikuti perkembangan zaman serta berintelektual yang sesuai Ahlusunnah Wal Jamaah,“ tutur Hermawan Hidayatullah, Ketua PAC IPNU Kecamatan Bae.
M. Ulil Nuha, Lc, M.Us., salah satu pemateri, mengutarakan, karakter wajib yang dimiliki oleh kader NU ialah berakidah, berfikih dan bertasawuf ala ahlussunnah wal jamaah, berakhlaq mulia, responsif dan tidak suka memaki.
“Tambah satu, kader sekarang harus bisa mengikuti perkembangan teknologi. Sebagai kader harus paham benar dengan digital, dan menguasai media sosial. Ribuaan majlis taklim NU harus digaungkan,” tegasnya.
Selaras dengan Ulil, Ketua PC IPNU Kabupaten Kudus, M. Wahyu Saputro, mengatakan tugas dan tanggung jawab seorang kader sangat berat. Terlebih di era sekarang banyak konten di media sosial yang bertolak belakang dari ajaran ahlussunnah wal jama’ah.
“Harapannya peserta lakmud dapat menjadi penerus yang hebat karena saat ini kita membutuhkan seorang pemimpin dari pelajar yang benar-benar mengerti keadaan, karena di media sosial saat ini itu sangat marak sekali konten yang tidak mendidik,“ jelasnya.
Untuk itu, kata Wahyu, loyalitas dan komitmen untuk organisasi sangat dibutuhkan untuk mewujudkan visi dan misi serta kaderisasi organisasi IPNU-IPPNU di Kecamatan Bae. Pelatihan kader saat ini harus dilengkapi olah pikir dan rasa untuk menanamkan jiwa kepemimpinan yang unggul.
“Mereka (para kader muda) harus benar-benar siap dalam pemikirannya, mental, dan fisiknya demi kebesaran organisaisi,” imbuh Wahyu.
Kegiatan yang berlangsung mulai 24-27 Desember ini diikuti sekitar 52 peserta dari perwakilan tiap ranting NU se Kecamatan Bae. Kegiatan yang hanya dilaksanakan satu kali dalam satu priode kepemimpinan. (tsania/rid)