KUDUS, Suaranahdliyin.com – Masjid Jami’ Nurul Huda Mejobo Wetan, Kecamatan Mejobo, punya caranya sendiri untuk memeringati Maulid Nabi Muhammad sholallahualaihiwasaalam. Pihak panitia telah menyiapkan beragam agenda yang akan digelar pada Ahad – Senin (5 – 6/10/2025).
Beragam kegoatan itu dimulai dari Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang akan dilangsungkan di halaman masjid, bersamaan dengan Tebus Sembako Murah. Sedang malamnya, digelar Sarasehan Sejarah Masjid dengan narasumber KH A Hamdani Hasanuddin LC MA dan Kiai Dr Muhaimin Kamal MHI.
Untuk CKG, pihak panitia bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus dan beberapa stakeholder, untuk memastikan pengecekan kesehatan lebih mendalam dan kompleks, dengan sasaran warga usia 40 tahun ke atas.
Menurut koordinator CKG, Kholisyatun MKes, pembatasan sasaran itu dilakukan, lantaran keterbatasan waktu dan juga difokuskan pada usia rentan.
“Karena cakupan jamaah masjid yang luas, maka setidaknya CKG ini dapat dirasakan merata” ujarnya dalam CKG yang akan bekerja sama pula dengan Lembaga Kesehatan NU Kabupaten Kudus.
Sedang untuk Tebus Murah Sembako, panitia telah menyiapkan ratusan paket sembako. Yang berisi antara lain beras dan minyak goreng.
Selain itu, agenda lainnya yaitu Sarasehan dan Parade Terbang Papat. Sarasehan akan mengulas tema “Menelusuri Sejarah Masjid sebagai Pusat Syiar Keagamaan dan Kemasyarakatan”.
Koordinator sarasehan, Abdul Jabbar, menyampaikan, bahwa sejarah masjid perlu digali, agar setidaknya muncul latar belakang untuk menjadi dasar fungsi didirikannya masjid.
“Fungsi ini meliputi syiar kegamaan dan juga perkembangan sosial masyarakat sekitaran masjid, dan lebih luas lagi” ujar Abdul Jabbar yang juga staf pengajar di MA NU Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus itu. “Di sela-sela sarasehan, dimeriahkan dengan lantunan qasidah Jawa diiringi Terbang Papat,” lanjutnya.
Pada hadir kedua, akan diisi dengan Pelantikan Pengurus Yayasan dan Peringatan Maulid Nabi yang menghadirkan KH Rojih Ubab Maimoen dari Sarang, Kabupaten Rembang.
“Acara ini terbuka untuk umum dan dapat diikuti oleh masyarakat dari Desa Mejobo maupun dari desa-desa lain,” tutur Abdul Jabbar diamini oleh Mohammad Basyar, panitia lain. (mail/ ros, gid, adb)
