
KUDUS, Suaranahdliyin.com – Lailatul Ijtima’ atau malam perkumpulan antara pengurus organisasi dan banom nahdlatul ulama dengan warga mulai digiatkan kembali. Pada selasa (29/01/19) kemarin PWNU Jateng mengadakan untuk pertama kalinya dengan mendatangkan KH. Musthofa Bisri (Gus Mus). Tidak mau ketinggalan, IPNU-IPPNU Ranting Lau juga mengadakan kegiatan serupa dengan menggandeng remaja masjid sebagai panitia.
“Tujuan kami menggandeng remaja masjid supaya mudah mengorganisir warga, utamanya pelajar dan pemuda,” tutur Qurrotu Naela Fisroh, Ketua IPPNU Ranting Lau kepada Suaranahdliyin.com, Rabu (30/01/19).
Menurut Naela, tujuan menggandeng remaja masjid sebagai pelaksana acara juga memuat kepentingan membentengi mereka dari oknum-oknum yang ingin menyusupkan ajaran non-aswaja di lingkungan masjid. Sebab, akan kacau apabila sampai ada ideologi radikal yang masuk dengan mengatasnamakan Islam.
“Ini juga bertujuan untuk membentengi masyarakat, utamanya remaja masjid dari paham radikal,” katanya.
Naela mengatakan pertemuan tersebut biasanya diisi dengan amaliah nahdliyin, seperti tahlil dan maulid, lalu dilanjutkan dengan materi kajian Aswaja. Menurutnya, hal ini penting untuk mengingatkan memori warga tentang perjuangan ulama maupun pengetahuan keaswajaan yang selama ini sekadar dianggap amaliah rutin semata.
“Masyarakat, utamanya generasi muda agar tahu dan sadar bahwa NU ini bukan sekadar ajaran amaliah rutin, tetapi juga memuat pengetahuan keislaman dan kebangsaan yang menguatkan NKRI,” tandasnya.
Mengenai waktu, kata Naela, pertemuan rutin ini dilaksanakan setiap malam Jum’at Pon. Lokasinya berpindah-pindah dan bergiliran dari satu masjid ke masjid yang lain se-Desa Lau. Hal itu dilakukan supaya bisa merata dalam menjalin silaturrahim dengan warga, utamanya pelajar dan pemuda di dusun-dusun yang ada di wilayah Desa Lau, Kecamatan Dawe.
“Harapannya, dengan begini kita akan semakin solid dan kuat serta semakin bangga menjadi warga Nahdlatul Ulama dan warga Indonesia,” imbuhnya. (rid/adb)