Bahtsul Masail Bakal Awali HalalbiHalal Santri dan Alumni Lirboyo di Brebes

0
709
Kang Abdul Aziz, ketua panitia Halalbihalal santri dan alumni Lirbiyo di Brebes

BREBES, Suaranahdliyin.com – Alumni dan santri Lirboyo yang berdomisili di Brebes bakal mengadakan Halalbihalal di desa Rungkang Kec Losari, Ahad (21/4/2024). Berbeda dari tahun sebelumnya, Halalbihalal akan diawali lwhaiatb bahtsul masail.

Wakil Ketua panitia Halalbihalal Abdul Aziz mengatakan Bahtsul Masail sebagai agenda tambahan halalbihalal sebagai upaya melestarikan tradisi pesantren dengan kajian kitab kitab. Kajian yurisprudensi Islam dengan bahasan yang aktual akan memberikan pencerahan kepada masyarakat agar dalam menyikapi persoalan, memiliki rujukan fiqih yang jelas.

“Disinilah Pesantren Salaf khususnya menjadi garda terdepan untuk kegiatan bahtsul masail,”ujar Kang Aziz panggilan akrab santri Lirboyo asal desa Dukuh lo Kec Bulakamba.

Ia menjelaskan kegiatan Bahtsul Masail yang dilaksanakan mengundang perwakilan PAC HIMASAL se Kab Brebes, MWC NU se Kab Brebes, Pondok Pesantren wilayah Brebes Pantura dan Barat serta LBM PCNU Kab Brebes.

“Bertindak sebagai perumus dan pentasheh dari alumni senior Pondok Pesantren Lirboyo dari Brebes. Insya Alloh mereka sudah siap hadir dalam kegiatan bahtsul masail tersebut,”imbuh Kang Aziz.

Aziz menambahkan tema bahasan dalam bahsul masail dikirimkan ke seluruh calon peserta. Adapun asilah yang akan diangkat tentang hukum mengunggah foto korban tewas dalam tragedi Palestina di medsos. Tema ini sangat aktual karena selama perang berkecamuk kita disuguhkan pemandangan yang mengenaskan di media sosial.

“Oleh karena itu untuk menjawab dimensi hukum tersebut, maka bahsul masail nanti akan menjawab dengan  beberapa rujukan kitab Fiqih,” terang Maha santri Ma’ha Aly Lirboyo semester terakhir.

Seorang alumni Lirboyo angkatan 2000, Akhmad Sururi mengatakan bahwa pesantren adalah NU kecil dan NU adalah Pesantren besar  NU dan  Pesantren adalah masyarakat fiqih yang bersumber dari kitab kuning.

“Oleh karena itu forum bahtsul masail sebagai forum kajian Fiqih sudah menyatu dengan Pesantren dan NU. Segala persoalan sosial kemasyarakatan, budaya sampai politik tidak lepas dari dimensi hukum Fiqih,”kata Sekretaris MWCNU Wanasari.

Menurut Akhmad Sururi, bahsul masail yang diselenggarakan oleh Panitia Halal bi Halal Santri dan alumni Lirboyo menjadi satu langkah lebih maju. Berdasarkan permintaan Panitia lokal, kegiatan Bahsul Masail menjadi rangkaian Halalbihalal bersama masyarakat desa Rungkang Kec Losari.

“Ke depan kita berharap Halalbihalal santri Lirboyo semakin banyak inovasi yang membawa kemanfaatan kepada umat.” ujarnya.

“Searah dengan kebijakan pemerintah yang sudah melakukan rekognisi Pesantren melalui terbitnya UU Pesantren, maka pergerakan santri dalam dimensi pendidikan dan dakwah lebih inovatif,” imbuhnya.(lis/adb)

Comments