Pesantren Kilat Ramadan
Turunnya Al-Qur’an, Petunjuk Bagi Ummat Manusia

0
723
Kiai Muhammad Akhlis mengisi pesantren kilat SMK Ma’arif NU 1 Limpung Batang

BATANG,Suaranahdliyinn.com – Dalam rangka mengisi Ramadan, Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) SMK Ma’arif NU 01 Limpung menyelenggarakan Pesantren kilat di lapangan Sport SMK NU 1, Kamis (11/4/2023).

Pada kesempatan itu, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Muhibbin Limpung, Batang Kiai Muhammad Akhlis Zamroni hadir menyampaikan mauidhotul hasanah. Kiai Akhlis Zamroni atau biasa dikenal dengan Kiai Mluis menerangkan tentang keutamaan turunnya Al-Qur’an dan menjalankan puasa.

Dalam mengawali ceramahnya, Kiai MLuis membacakan Al-Qur’an surah Al Baqarah ayat 185 yaitu syahru romadhon allazi unzila fihil quran. “Bulan Ramadhan adalah bulan yang didalamnya diturunkannya Al Qur’an yaitu tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan.”terangnnya.

Ia mengungkapkan Al-Qur’an diturunkan di dunia sebagai Hudallinnas atau petunjuk bagi manusia. “Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia tetapi tidak semua manusia akan mendapatkannya karena ada sebagian manusia secara fisik berupa manusia namun perilakunya seperti hewan.”jelas Kiai Mluis.

Alumni santri Ponpes Ma’hadul Ilmi As-Syar’ie (MIS) Sarang, Rembang itu meneruskan bahwa Al Qur’an diturunkan ke dunia untuk orang yang bertakwa kepada Allah atau Hudallil muttaqin.

“Karena Allah memberikan hidayah atau petunjuk hanya kepada orang yang bertakwa saja.”ujarnya

Kiai MLuis menyatakan apabila ingin mendapatkan hidayah oleh Allah melalui Al-Qur’an harus juga mengimani empat kitab suci Allah yaitu Al Qur’an dengan bahasa Arab, Kitab Injil berbahasa Suryani, Taurat berbahasa Tarbani, dan Zabur menggunakan bahasa Qibthi.

Dosen di Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang dan Sekolah Tinggi Islam (STI) Kendal itu mengatakan bahwa menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya itu memang berat, terlebih lagi melaksanakan puasa.

“Memang menjalankan perintah Allah itu berat, apalagi berpuasa dengan menahan haus, lapar dan sesuatu yang membatalkannya.”ujar kiai Mluis.

Ia juga memberikan cara agar puasa yang dijalankan menjadi mudah. “Sebenarnya berpuasa itu mudah, dengan catatan kalian harus benar dalam berniatnya, karena banyak orang yang berniat hanya lisannya saja, tidak diterapkan dalam hatinya.”ucapnya.

Menurutnya, salah satu kesalahan sebagian orang itu ketika melaksanakan niat bersama setelah shalat Tarawih, mereka banyak yang hanya diucapkan secara lisan namun tidak diucapkan dalam hatinya.

Guru Agama Islam di SMK Ma’arif NU 01 Limpung itu mengatakan bahwa puasa merupakan kenikmatan yang luar biasa sesuai sabda nabi, Lishoimi farhatani farhatun inda ifthor wa farhatun indal liqo’ robbihi ilal qiyamah.

“Kebahagiaan orang yang berpuasa itu ada dua yaitu ketika berbuka puasa bagi orang-orang yang serius dalam menjalankannya dengan meninggalkan empat perkara yaitu ghibah (mengunjing), khidzbun (berbohong), namimah (beradu domba), dan hasud (iri dengki).” katanya.

Ia melanjutkan, bahwa kebahagiaan orang yang berpuasa kedua adalah bisa berhadapan langsung dengan Allah

“Orang yang berpuasa dengan bersungguh-sungguh, nantinya ketika masuk surga akan dibertemu langsung dengan Allah karena tidak semua orang yang masuk kedalam surga bisa bertemu langsung dengan Allah Subhanahu wa ta’ala.” jelasnya.

Mengakhiri ceramahnya, ia berpesan Jika kamu ingin diberikan kebahagiaan dunia akhirat, maka Istiqomahkanlah dalam menjalankan kebaikan yang Allah perintahkan. (Bagas Adiakso/adb)

Comments