KUDUS,Suaranahdliyin.com – Sejumlah kader Garda Fatayat NU (GARFA) Kudus mendampingi anak-anak pengungsi di balai desa Payaman Mejobo, Jum’at sore (22/3/2024). Di tempat pengungsian itu, mereka mengajak anak-anak bermain game untuk menghilangkan rasa trauma akibat banjir.
Ketua PAC Fatayat NU Mejobo Rahma Fitri menjelaskan giat bersama pendampingan anak-anak pengungsi korban banjir dimaksudkan untuk memberi trauma healing kepada anak-anak agar terhibur dan melupakan sejenak bencana yang mereka alami.
“Kami juga memberikan oleh-oleh snack sekadarnya dari hasil donasi yang kami kumpulkan dari pengurus dan anggota Fatayat,” ujarnya.
Komandan Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) GARFA Nilla Tijanil Jannah menambahkan pada Jum’at ini pihaknya melakukan dua kegiatan. Pertama, GARFA membantu dapur umum di tempat pengungsian gedung JHK Kudus dan kedua, kegiatan psikososial atau trauma healing pada anak-anak korban bencana banjir.
“Alhamdulillah anak-anak di. Mejobo antusias dengan kegiatan GARFA yang bekerja sama dengan NU Peduli.”imbuhnya.
“Ini salah satu upaya membantu pemulihan mental anak-anak dengan kegiatan yang menyenangkan, mengingat mereka (anak-anak) telah mengalami masa sulit akibat banjir yang terjadi,”Imbuh Nilla.
Ketua Pimpinan Cabang Fatayat NU Kudus Nik Hayati mengapresiasi giat GARFA dalam mendampingi anak-anak di tempat pengungsian. Menurutnya, upaya trauma healing ini mampu memberikan sedikit pencerahan dan kebahagiaan dengan mengajak mereka bermain maupun bercerita.
“Di sinilah keceriaan anak-anak itu tumbuh yang memunculkan karakter anak-anak yang asli polos dan menyenangkan ini,” ujarnya.
Nik mengungkapkan perasaan empati terhadap warga terdampak banjir. Dikatakan, di tengah menjalankan ibadah puasa Ramadan warga terpaksa harus pindah tidur dan makan minum di tempat pengungsian akibat kampung halaman kebanjiran.
“Mudah–mudahan bencana ini segera surut dan warga termasuk anak-anak segera bisa kembali ke sekolah, kembali ke rumah dengan senyum dan tawa yang riang gembira.”harap Nik Hayati. (adb/ros