
KUDUS,Suaranahdliyin.com – Untuk menangkal beredarnya informasi hoaks, lembaga pendidikan memiliki peran penting untuk mengantisipasinya. Salah satunya, madrasah perlu mengenalkan ilmu jurnalistik kepada anak didik sejak dini.
Demikian yang disampaikan guru MINU Miftahul Huda 2 Sudimoro Karangmalang Gebog Kudus Mahfudz Nahrowi kepada suaranahdliyin.com Selasa (13/11/2018) menyikapi maraknya hoaks belakangan ini.
Nahrowi mengatakan pengenalan jurnalistik sangat penting diberikan dalam pembelajaran sekolah-madrasah. Jurnalistik tidak sekadar mengenalkan ilmu-ilmu kewartawanan melainkan bisa memberikan pemahaman terkait penyampaian informasi yang benar (tidak hoaks).
“Ini penting, supaya anak didik mengerti ilmu jurnalistik serta bagaimana menyebarkan informasi yang baik dan benar,”ujarnya.
Mantan aktivis pers kampus ini menilai kegiatan jurnalistik harus mulai dilakukan di lingkungan Madrasah Ibtidaiyah (MI/SD). Sebab, sekarang ini pelajar MI sudah bisa mengakses informasi secara mudah melalui internet.
“Kalau tidak diantisipasi sejak dini, tidak menutup kemungkinan mereka sudah termakan informasi hoaks. Minimal guru atau orang tua mendampinginya,”tandas Nahrowi.
Di MINU Miftahul Huda, terang Nahrowi, mulai memberikan pelatihan jurnalistik kepada anak didiknya. Mereka mendapat pelajaran tehnik reportase, wawancara dan penulisan berita serta praktek liputan untuk media cetak maupun televisi.
“Beberapa kali, anak-anak sudah praktek menggali informasi secara langsung saat ada event besar seperti Kudus Expo,”tuturnya.
Dari pelajaran jurnalistik, terlihat para siswa sangat menyukainya. Mereka juga sudah trampil melakukan praktek liputan langsung dan menulisnya menjadi sebuah berita.
“Sebelumnya ada perasaan takut, malu dan deg-degan. Tapi setelah melihat hasilnya sangat senang sekali dan ingin liputan lagi yang lebih baik,”ujar Durrotus Nasikhah, siswi kelas VI MINU Miftahul Huda 2 ini.
Bersama teman-temannya, Durrotus Nasikhah mengaku ingin menjadi seorang wartawan televisi. “Saya senang seandainya jadi wartawan, bisa wawancara ke pemain sepak bola khususnya pemain Indonesia, Persib ataupun Persebaya,”ujar Ika, panggilan akrabnya seraya tersenyum.(adb/ros)