Sekjen PBNU: Indonesia Kehilangan Tokoh Panutan dan Pengayom Umat

0
1858

JAKARTA, Suaranahdliyin.com – Duka mendalam dirasakan umat Islam Indonesia, khususnya dari kalangan Nahdliyin, atas meninggalnya ulama besar pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang, KH. Maimoen Zubair.

Sekretaris Jenderal PBNU, H. A. Helmy Faishal Zaini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan duka yang sangat mendalam atas wafatnya Mustasyar PBNU itu. ‘’Indonesia kehilangan tokoh panutan, pemimpin dan pengayom umat,’’ katanya dalam siaran pers yang diterima Suaranahdliyin.com, Selasa (6/8/2019) pagi ini.

H. A. Helmy Faishal Zaini menambahkan, bangsa Indonesia kehilangan tokoh yang bersahaja. Namun, kendati Mbah Moen –sapaan akrab KH. Maimoen Zubair- telah tiada, diharapkan teladan almaghfurlah diteruskan para kader-kader bangsa.

‘’Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuni segala kekhilafannya, menempatkannya di surga yang terbaik. Kepada umat Islam, khususnya warga Nahdlatul Ulama (NU), mari bersama-sama melaksanakan shalat ghoib dan membacakan surat Al-Fatihah untuk Mbah Moen,’’ pesannya.

Dalam pandangan Sekjen PBNU itu, KH. Maimoen Zubair merupakan sosok yang gigih dalam memperjuangkan nilai-nilai keislaman dan ke-Indonesia-an. ‘’Salah satu upaya yang dilakukan KH. Maimoen Zubair, adalah menegaskan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan sebuah anugerah yang diberikan oleh Allah, atas perjuangan yang penuh dengan kesungguhan dan menghapuskan penjajahan,’’ katanya.

Sementara itu, Ketua Harian PBNU, H. Robikin Emhas, mengemukakan, dunia kehilangan ulama yang sangat disegani dengan meninggalnya Mbah Moen. ‘’Beliau KH. Maimoen Zubair adalah ulama panutan, yang selalu memperjuangkan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan dalam satu tarikan nafasnya. Semoga kita bisa meneladani serta melanjutkan perjuangannya,’’ ujarnya. (ros/ adb, rid, gie)

Comments