Sakoma NU Kudus: Tak Perlu Risau Penghapusan Pramuka Sebagai Ekskul Wajib

0
1176
Ketua Sakoma NU Kudus H. Agus Hari Ageng

KUDUS,Suaranahdliyin.com -Satuan Komunitas Ma’arif Nahdlatul Ulama (Sakoma NU) Kudus menyatakan tak perlu merisaukan kebijakan penghapusan pramuka sebagai ekstrakurikuler (ekskul) wajib di sekolah. Karena tidak memengaruhi dalam kegiatan Pramuka.

Ketua Sakoma NU Kudus H. Agus Hari Ageng mengatakan hal itu kepada Suaranahdliyin.com, Kamis (4/4/2024) menanggapi kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim terkait Pramuka.

Sebagaimana dalam pemberitaan belum.lama ini, Nadiem Makarim menerbitkan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah yang salah satu isinya menghapus ekstrakurikuler pramuka sebagai ekskul wajib.

Menurut H. Ageng, terbitnya Permendikbud Nomor 12 Tahun 2024 merupakan hal biasa saja. Sebab, ranah yang dibahas adalah kurikulum (tidak langsung) berhubungan dengan Gerakan Pramuka.

“Pada dasarnya, kebijakan itu hanya ingin mengembalikan Pramuka sebelum kurikulum 2013 berlaku sebagai kegiatan pilihan (sukarela) sebagaimana prinsip kegiatan kepramukaan yang kita fahami adalah sukarela,”tandasnya

Ageng mengungkapkan ada banyak hal yang perlu dievaluasi bersama. Saat pemberlakuan EWPK ( Ekstra Wajib Pendidikan Kepramukaan) memang semarak, kegiatan kepramukaan sangat kelihatan bisa terindikasi dari uniform (seragam) yang dipakai sebagai seragam wajib di sekolah.

“Tetapi hal ini justru menjadi permasalahan tersendiri bagi Gerakan Pramuka. Ketika seragam pramuka dipakai sebagai seragam sekolah kadang masih terlihat jiwa dan laku pemakainya jauh dari nilai-nilai kepramukaan,”ujarnya.

Ia juga menyoroti kegiatan kemah blok dan aktualisasi yang melibatkan seluruh siswa, serta kegiatan lainnya.”Kemah Blok dan Aktualisasi sering hanya sebagai kegiatan formalitas belum mampu secara signifikan menumbuhkan kesadaran kepada siswa untuk bergabung di ambalan dan berlatih meningkatkan diri menjadi pramuka sejati,”ungkap Ageng yang juga Wakil ketua PCNU Kudus.

Dengan dikembalikannya kepramukaan pada ekstkul pilihan sebagaimana ekstrakurikuler yang lain, kata dia, justru akan menjadi lebih fokus bagi para pembina untuk melakukan pembinaan bagi anggota Pramuka muda.

“Kegiatan kepramukaan juga tidak sekedar seremonial yang hanya memenuhi kewajiban,”tegas Ageng.

Di sisi lain peminatan kegiatan kepramukaan yang didasari sukarela, lanjut Ageng, akan menjadikan anak lebih optimal dalam melakukan proses pembinaan dan latihan, sehingga outputnya menjadi lebih baik, sebagaimana cita-cita Gerakan Pramuka.

“Oleh karena itu, bagi para pembina Pramuka di lingkungan Sako Ma’arif tidak perlu risau dan bimbang tetapi tetap semangat dalam melaksanakan tugas pengabdian sesuai dengan Satya dan Darma Pramuka,”tandas pembina Pramuka di berbagai sekolah dan madrasah di Kudus ini. (adb/ros

Comments