JEPARA, Suaranahdliyin.com – Syarat utama menjadi produk jurnalistik harus.diupload di media massa. Karena itu, sebuah tulisan yang di media.sosial.belum bisa disebut produk jurnalistik.
Pernyataan itu disampaikan jurnalis Umi Zakiyatun Nafis saat mengisi kegiatan Kelas Budaya Jurnalistik (KBJ) dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-4 Biliksantri.com Lembaga Pers dan Penerbitan Pimpinan (LPP) Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama (IPPNU) kecamatan Mayong, Ahad (3/3/2024).
“Kalau kalian sekedar ngupload di sosial media itu belum produk Jurnalistik. Sehingga kita harus belajar bagaimana tulisan itu bisa dipublikasikan salah satunya berita,” jelasnya di hadapan 42.peserta utusan ranting dan komisariat IPNU-IPPNU se-Mayong.
Lebih lanjut, Umi menerangkan tehnik penulisan berita. Ia menguraikan bahwa pembuatan lead (ekor) berita harus selaras dengan judul.
“Jadi penulisan lead itu harus nyambung dengan judul. Dan lead sendiri harus memuat 5W + 1H,” tambahnya.
Tak hanya itu, kata Umi, bahwa sebagai seorang jurnalis perlu mengambil foto yang apik dengan cara tidak bloking dan objek terlihat jelas.
“Jangan lupa kita juga memfoto dengan cara cara tidak bloking (menghalangi) dan objek yang difoto harus kelihatan jelas,” sambung mantan pemimpin redaksi majalah kampus Paradigma ini.
Pimpinan Redaksi Biliksantri.com, Alfia Ainun Nikmah mengatakan bahwa pentingnya keterampilan menulis berita dalam merawat eksistensi NU.
“Kalau kita sering jadi penonton di sosial media, hari ini kita belajar dengan harapan supaya bisa memproduksi sendiri hasil tulisan kita,”katanya.
Seorang peserta Rizka Amelia mengaku senang dapat mengasah keterampilan menulis.
“Senang bisa menulis bersama jadi tahu saat ada acara sendiri kita bisa tulis kegiatan kita sendiri,”ungkapnya.(alf/adb)