
SEMARANG, Suaranahdliyin.com – Penerimaan zakat di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) pada 2022 mencapai Rp 82,5 Miliar. Maka Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng menaksir, capaian pada 2023 bisa mencapai Rp 100 Miliar.
Demikian disampaikan Ketua Baznas Jateng, KH Ahmad Darodji dalam sambutannya dalam Gerakan Cinta Zakat 2023 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Selasa (11/4/2023), yang dihadiri Ketua Baznas RI, Prof KH Noor Ahmad dan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
“Zakat yang masuk tahun ini mengalami lompatan atau akselerasi luar biasa. Dari Rp57,2 M pada tahun 2021, menjadi Rp82,5 M pada tahun 2022 dan insyaallah tahun 2023 ini akan mencapai Rp100 M,” katanya.
Kiai Ahmad Darodji mengutarakan, peningkatan capaian itu juga memengaruhi meningkatnya pentasyarufan, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Pentasyarufan sebelumnya 60:40 antara konsumtif dan produktif. Kemudian melalui Surat Edaran (SE) Sekda Nomor 450/0005083 tertanggal 3 April 2023, perbandingan kini menjadi 50:50.
“Insyaallah perbandingan konsumtif dan produktif akan bisa menjadi 40 persen konsumtif dan 60 produktif. Ini kita lakukan karena komitmen kita untuk menjadikan zakat sebagai salah satu pemecahan masalah kemiskinan dan kemiskinan ekstrem serta mengatasi stunting,” terangnya.
Ketua Baznas RI, Prof KH Noor Ahmad, mengemukakan, Jateng merupakan provinsi dengan capaian penerimaan zakat tertinggi di Indonesia. Torehan ini membuatnya bangga memberikan penghargaan kepada Ganjar sebagai Gubernur Pendukung Utama Pengelolaan Zakat di Indonesia.
“Untuk tingkat provinsi ini terbesar se-Indonesia. Berkat dorongan beliau, dan inilah yang kita contoh dengan Gerakan Cinta Zakat sehingga menjadi best practice, teladan untuk kita yang bisa diikuti oleh semua,” paparnya.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menyebut capaian itu tak lepas dari dukungan seluruh stakeholder di Pemprov Jateng yang aktif dan turut serta membayarkan zakat. Apalagi dalam pengelolaannya, Baznas sangat terbuka dan manfaatnya dirasakan langsung masyarakat.
Antara lain keterliabatan Baznas dalam penanganan kemiskinan ekstrem dan penurunan angka stunting. “Ini satu yang sangat konkret dan bisa dirasakan secara langsung manfaatnya,” tuturnya. (rls/ ros, rid, adb)