KUDUS,Suaranadliyin.com – Satuan Koordinasi Kelompok Barisan Ansor Serba Guna (Satkorkel Banser) desa Kedungsari Gebog Kudus mencanangkan program kepedulian terhadap fakir miskin. Bersamaan pertemuan selapanan, Sabtu malam (3/2/2018) , mereka meluncurkan BARIC (Banser Kedungsari Care).
Menandai program baru itu, Banser Kedungsari memberikan bantuan sembako kepada dua warga fakir miskin dari dukuh Talun yakni Samilah dan Sutinah. Masing-masing diberikan satu paket berbungkus plastik sablonan logo Banser berisi beras 3 Kg dan 1 kg minyak goreng.
Komandan Satkorkel Banser Kedungsari Ashlih mengatakan BARIC merupakan program khusus untuk kepedulian sosial masyarakat . Tujuannya ikut meringankan beban fakir miskin di desa setempat.
“Banser sangat terpacu sebuah kata mutiara ulama bahwa segala sesuatu pasti ada jalan. Dan jalan ke surga adalah cinta fakir miskin. Apalagi, kami menyadari banyak warga sekitar yang banyak tergolong fakir miskin yang butuh perhatian dan kepedulian.,”ujarnya kepada Suaranahdliyin.com, Ahad (4/2/2018).
Mengenai nama BARIC, ia mengambil dari kata barik yang mengandung arti bagus atau ganteng. Harapannya, program baik bisa menjadi kegiatan yang baik dan bermanfaat.
“Melalui program ini nantinya Banser bisa bertambah harum dalam memberi kemaslahatan kepada masyarakat,”tandasnya.
Ashlih menambahkan program BARIC lainnya akan memberi bantuan beasiswa santri Kedungsari yang ingin berkeinginan mendalami ilmu agama di pondok pesantren. Ditandaskan, beasiswa pondok pesantren ini sangat membawa efek manfaat atas keberlangsungan keluruhan norma agama di desanya.
Mengenai sumber pendanaan, jelas Ashlih, berasal dari para donatur anggota banser dan warga masyarakat yang mau mendermakan sebagian harta melalui program kepedulian ini. Disamping itu, pihaknya juga mencoba menjaring donatur di dunia maya dengan membuat fanpage BARIC di jejaring media sosial (facebook).
“Semoga kegiatan ini mendapat ridlo Allah dan diberi kemudahan untuk keberlangsungan kegiatan ini,”harapnya.
Sementara dalam acara selapanan Banser Kedungsari, mereka membaca istighosah dan tahlil bersama. Kegiatan ini biasanya diadakan sebulan sekali (adb)