
KUDUS, Suaranahdliyin.com – Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMA Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Ma’had Aly TBS Kudus menggelar seminar online (webinar) seri ke-4 Sabtu (19/03/2022). Seminar digelar secara virtual dalam rangka penguatan materi PAI, khususnya ilmu falak.
Dr KH Ahmad Faiz, mudir Ma’had Aly TBS Kudus, dalam sambutannya mengatakan, minat masyarakat untuk mempelajari kajian ilmu falak semakin berkurang.
“Saat ini semakin sedikit orang yang ingin masuk ke ilmu falak, peminatnya berkurang. Oleh karena itu kami ingin mempertahankan keilmuan yang di Kudus ini termasuk ilmu kuno,” ungkapnya.
Seminar ilmu falak ini bisa menjadi semangat untuk mengawal sebuah keilmuan di pesantren. Ilmu falak dari segi keilmuan juga berhubungan dengan planet, bumi, dan benda-benda antariksa.
Ingin melanjutkan tradisi keilmuan, pihaknya bersama MGMP SMA se-Jateng mengajak para santri dan generasi muda untuk mempelajari ilmu falak. KH Ahmad Faiz menuturkan, ilmu falak termasuk ilmu kuno yang sangat penting karena berhubungan dengan ibadah umat Islam.
“Seperti halnya penentuan arah kiblat, gerhana bulan, atau awal puasa ramadhan,” tuturnya.
Sementara itu, Ustaz Nur Sidqon selaku pemateri tunggal memaparkan pengenalan mengenai ilmu falak. “Ini adalah sebuah acara yang luar biasa untuk penguatan materi PAI, karena di pesantren jarang yang mengajarkan falak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ustaz Sidqon memaparkan bahasan yang dikaji dalam ilmu falak. Ia menyebut, ilmu falak membahas tentang arah kiblat, waktu sholat, awal bulan yang berkaitan dengan puasa, zakat, hari raya, serta mengkaji terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari.
“Ini semua menjadi bahasan dari ilmu falak ketika dikaitkan dengan ubudiyah atau ibadah, meskipun begitu, ilmu falak tidak hanya membahas itu hal saja,” tuturnya.

Menurutnya antara ilmu falak dan ilmu astronomi sama-sama mempelajari tentang benda langit. Meskipun begitu, ada perbedaan antara keduanya, di mana ilmu falak tidak begitu spesifik dalam mengkaji teori.
“Ilmu falak lebih banyak ke praktik, meski tetap membutuhkan perhitungan,” jelasnya. (syim/ rid, adb)