KUDUS, Suaranahdliyin.com – Menyambut peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia warga piji wetan mengadakan kegiatan nonton bareng (nobar) film dokumenter “Pak Kiai” dan diskusi di gang 2 RT 04 RW 03 Desa Lau Dawe Kudus, Kamis (16/08/18).
“Film Pak Kiai ini buatan generasi muda kita sendiri, menceritakan kondisi piji wetan pada tahun 1945 kala itu,” ujar Zudi, ketua RT 04 RW 03.
Zudi menambahkan, film tersebut disutradarai oleh Muhammad Ulul Azmi (Kak Citul) dengan melibatkan anak-anak yang berperan sebagai aktornya. Ceritanya sederhana, yaitu tentang perjuangan kiai kampung yang teguh melindungi warganya dengan berbagai upaya dan doa.
“Bagi kami kiai di desa adalah bapak masyarakat, beliau tempat kami mengadu persoalan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu juga disampaikan sekelumit sejarah Piji Wetan oleh Kiai Muhammad Irjam selaku saksi sejarah. Menurutnya, pada waktu itu kondisi negara dimanapun sedang genting dan mencekam. Pembantaian oleh tentara Jepang kepada rakyat, utamanya para kiai semakin gencar hingga masuk ke hutan-hutan dan daerah terpencil.
“Alhamdulillah, dengan perjuangan dan doa yang teguh oleh rakyat dan ulama, Indonesia merdeka,” papar kiai Irjam.
Untuk itu, imbuh kiai Irjam, sudah semestinya seperti saat ini kita mesti mengisi kemerdekaan dengan sebaik mungkin. Sebagaimana cita-cita para pendiri bangsa, kita mesti guyub rukun dan membangun negara menjadi lebih sejahtera.
“Cara yang paling sederhana dengan berbuat kebaikan dan memilih orang-orang sholih sebagai pimpinan,” tukasnya dihadapan ratusan warga piji wetan.
Selain nobar dan diskusi film dokumenter “Pak Kiai”, tengah malam tepat warga piji wetan juga akan disuguhi film “Sang Kiai” untuk mengingatkan resolusi jihad KH. Hasyim Asy’ari.(rid,wie/adb)